PENGANTAR
IBADAH PUASA RAMADHAN
Definisi puasa
الركن الرابع رمضان
:
قال الله تعالى : (سورة البقرة ١٨٣)، أى
فرض عليكم الصيام كما فرض على الأمم السابقة. ومعنى الصوم : الكف عن الأكل والشرب والاتصال بالنساء
اتصالا جنسيا من طلوع الفجر : أى عند سماع المؤذن لصلاة الفجر إلى أن تغيب الشمس.
)عبد الله عبد الغنى
خياط، دليل المسلم فى الإعتقاد على ضوء الكتاب والسنة، مكة المكرمة الطبعة الرابعة صاحب السمو
الملكى الأمير سلمان بن عبد العزيز ال سعود، أمير منطقة الرياض، ١٤٠٥ هجرية، ص :
(٤٧
Puasa
Ramadhan Rukun Ke-empat dalam Islam
Firman Allah QS.
Al-Baqarah ayat 183 berisi tentang kewajiban berpuasa sebagaimana kewajiban
bagi umat-umat terdahulu. Dan mengenai pengertian berpuasa yaitu: Menahan diri
dari makan, minum dan berhubungan suami istri, sejak dari terbit fajar
(terdengar kumandang azan sholat subuh) sampai tenggelamnya matahari. (Abdullah
Abdul Gani Khayyath, Dalil Al-Muslim Fil I’tiqad ‘Ala Dhau’il Kitab
Wassunnah, Makkah Al-Mukarramah, Cetatak ke empat Shahibus Samu Al-Maliki
Al-Amir Salman bin Abdul Aziz Al Sa’ud, Amir Manthiqah Ar-Riyadh, 1405 H, hal.
47)
Kewajiban puasa
No. Hadist: 1758
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ الصَّلَوَاتِ
الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي مَا فَرَضَ اللَّهُ
عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ فَقَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا
فَقَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الزَّكَاةِ فَقَالَ
فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ
الْإِسْلَامِ قَالَ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ لَا أَتَطَوَّعُ شَيْئًا وَلَا أَنْقُصُ
مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ)
البخارى(
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
telah menceritakan kepada saya Isma'il bin Ja'far dari Abu Suhail dari Bapaknya
dari Tholhah bin 'Ubaidullah; Ada seorang 'Arab Baduy datang kepada
Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan kepalanya penuh debu lalu
berkata; "Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku apa yang telah Allah
wajibkan buatku tentang shalat?". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Shalat lima kali kecuali bila kamu mau menambah dengan yang
tathowwu' (sunnat) ". Orang itu bertanya lagi: "Lalu kabarkan
kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang shaum (puasa)?".
Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Shaum di bulan
Ramadhan kecuali bila kamu mau menambah dengan yang tathowwu' (sunnat)
"."Dan shiyam (puasa) Ramadhan". Orang itu bertanya lagi:
"Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang
zakat?". Berkata, Tholhah bin 'Ubaidullah radliallahu 'anhu: Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan kepada orang itu tentang
syari-at-syari'at Islam. Kemudian orang itu berkata: "Demi Dzat yang telah
memuliakan anda, Aku tidak akan mengerjakan yang sunnah sekalipun, namun aku
pun tidak akan mengurangi satupun dari apa yang telah Allah wajibkan
buatku". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Dia
akan beruntung jika jujur menepatinya atau dia akan masuk surga jika jujur
menepatinya ". (HR. Al-Bukhari)
Keutamaan puasa
No. Hadist: 1761
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ
قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى
مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي
الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
) البخارى(
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu
Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shaum itu benteng, maka (orang
yang melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula berbuat
bodoh. Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka
katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali). Dan demi Dzat
yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum
lebih harum di sisi Allah Ta'ala dari pada harumnya minyak misik, karena dia
meninggalkan makanannya, minuman dan nafsu syahwatnya karena Aku. Shaum itu untuk
Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan setiap satu kebaikan dibalas
dengan sepuiluh kebaikan yang serupa". (HR. Al-Bukhari)
Barangsiapa berpuasa ramadhan karena iman dan mengharap
pahala
No. Hadist: 1768
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
) البخارى(
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada
kami Hisyam telah menceritakan kepada kami Yahya dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena
iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni
dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa yang melaksanakan shaum
Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka
akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya". (HR. Al-Bukhari)
Di bulan ramadhan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
lebih banyak beramal kebaikan
No. Hadist: 1769
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ
النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ
جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِي
رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام
كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
) البخارى(
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'ad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari
'Ubaidallah bin 'Uqbah bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata:
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling lembut
(dermawan) dalam segala kebaikan. Dan kelembutan Beliau yang paling baik adalah
saat bulan Ramadhan ketika Jibril alaihissalam datang menemui Beliau. Dan
Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan
(untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila Jibril Alaihissalam datang menemui
Beliau, maka Beliau adalah orang yang paling lembut dalam segala kebaikan
melebihi lembutnya angin yang berhembus". (HR. Al-Bukhari)
Orang yang tidak meninggalkan ucapan kotor
No. Hadist: 1770
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ
فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
) البخارى(
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Dza'bi telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqbariy dari
bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan
keji dan berbuat keji, Allah tidak butuh orang itu meninggalkan makan dan
minumnya". (HR. Al-Bukhari)
No. Hadist: 1771
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى
أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ
عَنْ أَبِي صَالِحٍ الزَّيَّاتِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ
آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ
جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ
فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ
رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
) البخارى(
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan
kepada kami Hisyam bun Yusuf dari Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepada
saya 'Atho' dari Abu Shalih Az Zayyat bahwa dia mendengar Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah Ta'ala telah berfirman: "Setiap amal anak Adam adalah untuknya
kecuali shaum, sesungguhnya shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan
memberi balasannya. Dan shaum itu adalah benteng, maka apabila suatu hari
seorang dari kalian sedang melaksanakan shaum, maka janganlah dia berkata
rafats dan bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya
atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan 'Aku orang yang sedang
shaum. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sungguh bau mulut
orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta'ala dari pada harumnya
minyak misik. Dan untuk orang yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan yang
dia akan bergembira dengan keduanya, yaitu apabila berbuka dia bergembira dan
apabila berjumpa dengan Rabnya dia bergembira disebabkan 'ibadah shaumnya
itu". (HR. Al-Bukhari)
Firman Allah "...dan makan minumlah hingga terang
bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar…."
No. Hadist: 1783
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ أَخْبَرَنِي حُصَيْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ
الشَّعْبِيِّ عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا
نَزَلَتْ } حَتَّى يَتَبَيَّنَ
لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ { عَمَدْتُ إِلَى
عِقَالٍ أَسْوَدَ وَإِلَى عِقَالٍ أَبْيَضَ فَجَعَلْتُهُمَا تَحْتَ وِسَادَتِي
فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ فِي اللَّيْلِ فَلَا يَسْتَبِينُ لِي فَغَدَوْتُ عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ
إِنَّمَا ذَلِكَ سَوَادُ اللَّيْلِ وَبَيَاضُ النَّهَارِ
) البخارى(
Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada
kami Husyaim berkata, telah mengabarkan kepada saya Hushain bin 'Abdurrahman
dari Asy-Sya'biy dari 'Adi bin Hatim radliallahu 'anhu berkata: Ketika turun
QS Al Baqarah ayat 197 ("… hingga terang bagi kalian benang putih dari
benang hitam yaitu di waktu fajar"), maka aku mengambil benang hitam dan
benang putih lalu aku letakkan di bawah bantalku untuk aku lihat pada sebagian
malam namun tidak tampak olehku. Maka di pagi harinya aku menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku ceritakan hal tadi. Maka Beliau bersabda:
"Sesungguhnya yang dimaksud dengan ayat itu adalah gelapnya malam dan
terangya siang".
No. Hadist: 1784
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي
مَرْيَمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ح
حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ مُحَمَّدُ بْنُ
مُطَرِّفٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ
أُنْزِلَتْ} وَكُلُوا
وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ
الْأَسْوَدِ {وَلَمْ يَنْزِلْ }مِنْ الْفَجْرِ {فَكَانَ رِجَالٌ
إِذَا أَرَادُوا الصَّوْمَ رَبَطَ أَحَدُهُمْ فِي رِجْلِهِ الْخَيْطَ الْأَبْيَضَ
وَالْخَيْطَ الْأَسْوَدَ وَلَمْ يَزَلْ يَأْكُلُ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُ
رُؤْيَتُهُمَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ بَعْدُ } مِنْ الْفَجْرِ {فَعَلِمُوا أَنَّهُ إِنَّمَا يَعْنِي
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
) البخارى(
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Hazim dari bapaknya dari Sahal bin Sa'ad. Dan diriwayatkan
pula, telah menceritakan kepada saya Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan
kepada kami Abu Ghossan Muhammad bin Muthorrib berkata, telah menceritakan kepada
saya Abu Hazim dari Sahal bin Sa'ad berkata: Ketika turun ayat ("Dan
makan minumlah kalian hingga terang bagi kalian benang putih dari benang
hitam") dan belum diturunkan ayat lanjutannya yaitu ("dari
fajar"), ada diantara orang-orang apabila hendak shaum seseorang yang
mengikat seutas benang putih dan benang hitam pada kakinya yang dia senantiasa
meneruskan makannya hingga jelas terlihat perbedaan benang-benang itu. Maka
Allah Ta'ala kemudian menurunkan ayat lanjutannya ("dari fajar").
Dari situ mereka mengetahui bahwa yang dimaksud (dengan benang hitam dan putih)
adalah malam dan siang". (HR. Al-Bukhari)
Mengakhirkan makan sahur
No. Hadist: 1786
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ
اللَّهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ
سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي
ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِي أَنْ أُدْرِكَ السُّجُودَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaidullah telah menceritakan
kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Abu Hazim dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa'ad
radliallahu 'anhu berkata: "Aku makan sahur bersama keluargaku kemudian
aku bercepat-cepat agar mendapatkan sujud (shalat) bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ". (HR. Al-Bukhari)
Berkah makan sahur
No. Hadist: 1788
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ
حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاصَلَ فَوَاصَلَ النَّاسُ
فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَنَهَاهُمْ قَالُوا إِنَّكَ تُوَاصِلُ قَالَ لَسْتُ
كَهَيْئَتِكُمْ إِنِّي أَظَلُّ أُطْعَمُ وَأُسْقَى
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada
kami Juwairiyah dari Nafi' dari 'Abdullah radliallahu 'anhu bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan puasa wishal (puasa terus tanpa
berbuka) lalu orang-orang mengikutinya yang mengakibatkan mereka kepayahan.
Maka Beliau melarang mereka melakukannya. Namun mereka berkata: "Tetapi,
bukankah baginda melakukan puasa wishal?". Beliau bersabda: "Aku
tidak sama dengan keadaan kalian karena aku senantiasa diberi makan dan
minum". (HR.
Al-Bukhari)
No. Hadist: 1789
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ
أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada
kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib berkata,
aku mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena didalam sahur ada
barakah". (HR.
Al-Bukhari)
Berbekam dan muntah bagi orang yang berpuasa
No. Hadist: 1802
حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ
حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ
وَهُوَ مُحْرِمٌ وَاحْتَجَمَ وَهُوَ صَائِمٌ
Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada
kami Wuhaib dari Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbekam ketika sedang berihram dan juga
berbekam ketika sedang berpuasa. (HR. Al-Bukhari)
No. Hadist: 1803
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَهُوَ صَائِمٌ
Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami
'Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu
'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbekam
ketika sedang berpuasa. (HR.
Al-Bukhari)
No. Hadist: 1804
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ ثَابِتًا الْبُنَانِيَّ قَالَ سُئِلَ أَنَسُ
بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَكُنْتُمْ تَكْرَهُونَ الْحِجَامَةَ
لِلصَّائِمِ قَالَ لَا إِلَّا مِنْ أَجْلِ الضَّعْفِ وَزَادَ شَبَابَةُ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada
kami Syu'bah berkata, aku mendengar Tsabit Al Bunaniy berkata; Anas bin
Malik radliallahu 'anhu pernah ditanya; apakah engkau membenci berbekam ketika
berpuasa? Dia menjawab: "Tidak, kecuali jika fisik lemah". Syababah
menambahkan, telah menceritakan kepada kami Syu'bah: "Yaitu pada masa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ". (HR.
Al-Bukhari)