RINGKASAN
MEMPERKOKOH,
MENGAKTUALISASIKAN DAN MELESTARIKAN NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN, KEPERINTISAN,
KEJUANGAN DAN KESETIAKAWANAN SOSIAL (K3KS) BAGI GENERASI PENERUS DI KABUPATEN
INDRAGIRI HILIR
Oleh:
M. Yusuf, S.Ag
Pembelajaran sejarah di
jenjang persekolahan, tidak dapat dilepas dari permasalahan yang ada pada LPTK.
Pelajaran Sejarah
Selayang Pandang merupakan kajian tentang masa lampau manusia, aktivitas
manusia di bidang politik, militer, sosial, agama, ilmu pengetahuan dan hasil
kreativitasnya (seni, musik, literatur dan lainnya.
Unsur-unsur
yang melekat pada sejarah adalah manusia, peristiwa, masa
lalu, catatan/rekaman peristiwa, tempat/ruang kejadian dan kronologis,
kegiatan inquiry/interpretasi dari suatu peristiwa masa lampau secara
ilmiah pada tiga aspek utama yang menggambarkan secara keseluruhan dari
pengertian sejarah, yaitu peristiwa, manusia dan waktu.
Peristiwa yang terjadi hanya satu kali, bersifat unik. Peran manusia dalam
melakoni peristiwa tersebut dan waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Internalisasi Nilai
K3KS Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan dan Kesetiakawanan Sosial (K3KS)
menunjuk pada kata sifat. Muara dari keempatnya adalah nilai yang
sepantasnya dijunjung tinggi.
Praktik
pendidikan kita selama lebih dari 30 tahun sukses menjadikan warga
negeri ini manusia yang kaya pengetahuan tapi gersang nilai,
termasuk nilai K3KS. Para guru tidak lebih dari seorang transmiter yang
berfungsi memindahkan pengetahuan yang ada dalam dirinya ke anak didiknya.
Jika K3KS
dipandang sebagai nilai (nilai dalam terminologi pendidikan
didefinisikan sebagai suatu yang sangat dihargai atau dijunjung
tinggi) dikaitkan dengan pembentukan kepribadian (termasuk budi
pekerti) maka implementasi K3KS boleh jadi sama dengan pendidikan
budi pekerti.
Sekolah
yang baik, adalah sekolah yang tidak hanya mampu mencerdaskan anak
didiknya secara intelektual, namun mampu menanamkan nilai-nilai luhur,
seperti kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial.
Kepahlawanan
berhubungan dengan Pahlawan Nasional dan Keluarga Pahlawan Nasional.
Keperintisan
berhubungan dengan Perintis kemerdekaan dan Janda/ Duda Perintis
Kemerdekaan.
Kejuangan (heroisme)
berhubungan dengan semangan juang 45 mencapai kemerdekaan
Kesetiakawanan
Sosial berhubungan dengan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional merupakan
peringatan untuk mengenang, menghayati dan meneladani semangat persatuan,
kesatuan, kegotongroyongan dan kekeluargaan rakyat Indonesia
Berhubungan dengan kepahlawanan,
keperintisan, dan kesetiakawanan sosial di atas,
diperlukan sebuah alat ukur yang disebut dengan nilai-nilai.
Nilai Kepahlawanan/Keperintisan adalah sikap dan perilaku
yang dilandasi dengan sifat-sifat berani, jujur, pantang menyerah, dan
tanpa pamrih dalam melaksanakan perjuangan membela tanah air baik untuk
memperjuangkan maupun menegakkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dan Kesetiakawanan Sosial adalah bagian dari nilai,
sikap dan perilaku pro sosial yang berakar dari tata budaya
nusantara dan masyarakat majemuk Indonesia berdasarkan Pancasila.
Memperkokoh
berakar dari kokoh (kukuh), yaitu kuat (tidak mudah roboh atau rusak) atau
teguh (tetap pendirian, hati, dsb); memperkukuh yakni menjadikan (lebih) kukuh.
Mengaktualisasikan
berakar dari aktual yakni berdasarkan kenyataan; benar-benar terjadi; atau baru
terjadi, sedang sangat digemari; sedang menjadi pembicaraan. Aktualisasi
merupakan perihal mengaktualkan; pengaktualan.
Melestarikan
berakar dari lestari artinya tetap seperti keadaannya semula; tidak berubah;
kekal; melestarikan adalah menjadikan (membiarkan) tetap tidak berubah;
membiarkan tetap sepeti keadaannya semula.
Nilai mempunyai
pengertian kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadapsesuatu hal
mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, maupun
pentingatau tidak penting. Nilai adalah gagasan mengenaiapakah pengalaman
berarti atau tidak berarti, nilai juga mengarahkan perilaku dan pertimbangan
seseorang dalam mengambil keputusan.
Generasi
diartikan pula dengan sekalian orang yang kira-kira sama waktu hidupnya;
angkatan; turunan maupun masa orang-orang satu angkatan hidup.
Penerus
memiliki arti yang meneruskan (melanjutkan; menggantikan).
Kabupaten
Indragiri Hilir pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi,
yang dipimpin oleh seorang Bupati.
Kepahlawan.
Kata ”kepahlawanan” diartikan dengan “perihal yang berhubungan
dengan pahlawan, seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban”.
Keperintisan.
Keperintisan merupakan bagian dari unsur kepahlawanan, oleh sebab itu
unsur-unsur kepeloporan, keperintisan, dan kejuangan, semuanya merupakan bagian
dari unsur kepahlawanan.
Kejuangan.
Kejuangan berasal dari kata juang yang secara bebas dapat
diartikan “berjuang dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai sesuatu yang
dicita-citakan”, dan kejuangan itu sendiri adalah perihal yang menyangkut
dengan berjuang.
Kesetiakawanan
Sosial. Kesetiakawanan sosial adalah bagian dari nilai, sikap
dan perilaku pro sosial yang berakar dari tata budaya nusantara dan masyarakat
majemuk Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Bentuk
Sifat Kepahlawanan. Keberanian, Kesabaran, dan Pengorbanan
Bentuk
Sikap Kepalawanan. Kritis, Jujur, Tanggung Jawab, Disiplin, Kasih Sayang,
dan Ikhlas
Memperkenalkan
Penokohan Pahlawan. Pahlawan oleh masyarakatnya dijadikan sebagai simbol
yang kemudian diberi muatan-muatan yang dibebani dengan nilai-nilai moral yang
serba hebat dan besar, bahkan jadi tokoh lagendaris, yang ke-“ada”anya telah
mengalami peralihan.
Nilai
Kepahlawanan. Nilai kepahlawanan berpangkal pada suatu tindakan yang
didalamnya terdapat rasa keberanian diri, kesabaran dan pengorbanan dari
seseorang yang rela berkorban demi tercapainya tujuan yang diinginkan dengan
dilandasi oleh sikap tanpa pamrih pribadi.
Nilai-Nilai Kepahlawanan, Nilai-nilai kepahlawanan seperti nilai rela berkorban,
cinta tanah air, kerja keras, keteladanan, kejujuran, demokratis, mandiri, dan
bertanggungjawab harus diintegrasikan dalam pendidikan karakter mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Sejarah, Ilmu-ilmu sosial, dan Bahasa
Indonesia.
Pelestarian
dan Pengembangan Nilai Kepahlawanan. Nilai Kepahlawanan merefleksikan adanya muatan nilai,
bahwa seorang pahlawan memiliki sifat yang berani, memiliki sifat kejuangan,
berjuang tanpa pamrih, berani berkorban, dan memiliki sifat berfihak ke yang
benar.
Selama
ini nilai kepahlawanan cenderung ditonjolkan berkaitan dengan nilai heroik,
“pejuang dianggap orang yang gagah berani di medan perang”, dan kalau
meninggal akan dimakamkan taman pahlawan, sepertinya nilai kepahlawanan
memiliki orbit yang sempit. Padahal tidak seluruh pahlawan itu harus
identik dengan heroik dan tidak harus berkuburkan di makam pahlawan; Pengertian
tersebut ternyata tidak merangkul semua pahlawan yang ikut berjuang pada
periode tersebut, karena banyak pahlawan lahir saat itu tanpa memanggul
senjata, seperti Soekarno, Hatta, Yamin, Syahrir, dan lain-lain. Mereka justru memperjuangkan
ide, yaitu pemikiran bahwa sebuah kemerdekaan itu penting.
Hal-hal yang diperjuangkan itu adalah berupa buah fikiran, konsep
yang dapat diterapkan di dunia real yang dapat merubah kondisi sosial
masyarakat ke arah lebih baik.
Mengenal
Nama-nama Pahlawan Kabupaten Indragiri Hilir. Letda
Mohammad Boya, H. Khalidi, Syekh Abdurrahman Siddiq, H. Abd. Hamid Abdullah, Tengku
Sulung, H. Suntung Ardi, H. Hasan, H. Sidik, H. Samsi, Moeharom, Umar Hasan, H.
Muhdi, Abd Manaf, Mat Moedji, Maryoto, Kadimin, Arpandie, Zainal Arifin,
Karnoso, Dulsaid, Husin Basri, A. Boechri, Muchalim, dan tiga nama pahlawan tak
dikenal lainya.
·
Nilai-nilai kejuangan
bangsa yang muncul sesuai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
periode ini bukannya tidak ada. Nilai keterbukaan, kebebasan
bahkan nilai-nilai yang bersifat anti ketidak benaran seperti
Anti-Korupsi, Anti-Kebodohan, Anti-Kemiskinan, Anti-Penyalahgunaan Narkoba dan
lain-lainnya muncul sebagai antitese dari fenomena kehidupan masa kini.
·
Nilai-nilai kejuangan
1945 yang disinergikan dengan nilai-nilai yang ada pada masa kini
apabila dengan konsisten dan konsekwen diimplementasikan disegala bidang
kehidupan bangsa, niscaya apa yang kita idam-idamkan bersama yaitu negara
Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera akan dapat terwujud.
·
Nilai-nilai Kejuangan
bangsa (dulu dan masa kini) sebagai ‘senjata moril’ dalam menghadapi
permasalahan pada masa kini.
·
Adanya poltical will dari pemerintah untuk penanaman
nilai-nilai kejuangan bangsa sejak dini kepada generasi muda melalui kegiatan sosialisasi
Nilai-Nilai Kejuangan yang dilakukan secara berkelanjutan.
Pola baru dalam implementasi Nilai
Kesetiakawanan Sosial dalam aksi nyata membuka
akses dan peran seluas-luasnya pada masyarakat dan stake holder mitra kesetiakawanan sosial
untuk berpartisipasi aktif dan mengambil peran strategis, sedangkan pemerintah memposisikan
diri untuk melakukan fasilitasi dan mendorong proses tersebut.
akses dan peran seluas-luasnya pada masyarakat dan stake holder mitra kesetiakawanan sosial
untuk berpartisipasi aktif dan mengambil peran strategis, sedangkan pemerintah memposisikan
diri untuk melakukan fasilitasi dan mendorong proses tersebut.
Sebagai bagian dari pendekatan program dengan
pola baru, bidang Pengembangan Kesetiakawanan Sosial menterjemahkannya dalam
bentuk aksi Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial.
Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terarah, terencana dan berkelanjutan
dari, oleh dan untuk masyarakat guna memperkokoh, memelihara, meningkatkan
serta mengembangkan kesetiakawanan sosial.
Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS) sebagai
upaya untuk mempertahankan dan menyemai kembali modal sosial berupa nilai-nilai
Kesetiakawanan Sosial di tengah masyarakat
Kegiatan BBKS ini menggunakan 4 kelompok akun
yaitu : belanja bahan (521211) untuk membiayai atk, dokumentasi dan pelaporan,
konsumsi dan snack, spanduk dan umbulumbul, Honor Output kegiatan (521213)
untuk membiayai Honor Pembina, Koordinator, Panitia dan staf sekretariat 4
orang, Akun Belanja sewa (522141) untuk membiayai sewa tenda kursi dan
soundsistem dan belanja perjalanan dinas dalam kota (524113) untuk transport
panitia pelaksana. Anggaran ini dipergunakan pada saat acara puncak BBKS di
daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar