Translate

Kamis, 04 Mei 2017

PELAKSANAAN SHALAT LIMA WAKTU



PELAKSANAAN SHALAT LIMA WAKTU

A.    Pengertian Shalat
Shalat ialah berharap hati kepada Allah sebagai ibadah, dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan di dalam beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’.

B.     Syarat Wajib Shalat
1.      Islam
2.      Baligh
3.      Berakal
4.      Suci dari haid dan nifas
5.      Telah mendengar dakwah Islam

C.    Syarat Sah Shalat
1.      Suci dari hadats kecil dan besar
2.      Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
3.      Menutup aurat. Bagi laki-laki, antara pusat dan lutut; sedang perempuan seluruh badan, kecuali muka dan kedua telapak tangan
4.      Masuk waktu yang telah ditentukan
5.      Menghadap kiblat
6.      Mengetahui antara fardhu dan sunah
7.      Menjauhi perkara yang membatalkan shalat

D.    Rukun Shalat
  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Berdiri tegak bagi yang kuasa
  4. Membaca surah Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat
  5. Rukuk dengan tumakninah
  6. I’tidal dengan tumakninah
  7. Sujud dua kali dengan tumakninah
  8. Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah
  9. Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah
  10. Membaca tasyahud akhir
  11. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. ketika tasyahud akhir
  12. Membaca salam yang pertama
  13. Tertib. Berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut

E.     Yang Membatalkan Shalat
  1. Berhadats
  2. Terkena najis yang tidak dimaafkan
  3. Berkata dengan sengaja walau satu huruf yang memberi pengertian
  4. Terbukanya aurat, apabila tidak ditutup seketika
  5. Mengubah niat. Misalnya ingin memutuskan shalat
  6. Makan atau minum walaupun sedikit
  7. Bergerak berturut-turut tiga kali dalam satu rukun
  8. Melompat dengan keras walaupun sekali
  9. Membelakangi kiblat
  10. Menambah rukun yang berupa perbuatan. Seperti rukuk dan sujud
  11. Tertawa terbahak-bahak
  12. Mendahului imam dengan dua rukun fi’li dan tertinggal dua rukun fi’li tanpa uzur
  13. Murtad (keluar dari Islam)

F.     Sunah Dalam Melakukan Shalat
  1. Sunah Ab’adh
1)      Membaca tasyahud awal
2)      Membaca shalawat pada tasyahud awal
3)      Membaca shalawat atas keluarga Nabi Saw. pada tasyahud akhir
4)      Membaca qunut pada shalat shubuh dan shalat witir pada pertengahan hingga akhir Ramadhan
  1. Sunah Hai’at
1)      Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul ihram, ketika akan rukuk, ketika i’tidal, dan ketika berdiri dari tahiyat awal
2)      Meletakkan telapak tangan yang kanan di atas pergelangan yang kiri ketika bersedekap
3)      Membaca do’a iftitah setelah takbiratul ihram
4)      Membaca ta’awwudz
5)      Membaca amin sesudah membaca Fatihah
6)      Membaca surah Al-Qur’an pada dua rakaat permulaan (rakaat pertama dan kedua) setelah memaca Fatihah
7)      Mengeraskan bacaan Fatihah dan surah pada rakaat pertama dan kedua pada shalat maghrib, isya’ dan shubuh selain makmum
8)      Membaca takbir ketika gerakan naik turun
9)      Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud
10)  Membaca “Sami’allahu liman hamidah” ketika bangkit dari rukuk dan membaca “Rabbana lakal hamdu ...” ketika i’tidal
11)  Meletakkan telapak tangan di atas paha pada waktu duduk tasyahud awal dan akhir, dengan membentangkan jari-jari tangan kiri dan menggenggamkan yang kanan kecuali jari telunjuk
12)  Duduk iftirasy dalam semua duduk shalat
13)  Duduk tawarruk (bersimpuh) pada waktu duduk tasyahud akhir
14)  Membaca salam yang kedua
15)  Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri masing-masing waktu membaca salam yang pertama dan kedua

G.    Perbuatan Makruh Dalam Shalat
  1. Menaruh telapak tangannya di dalam lengan bajunya ketika takbiratul ihram, rukuk dan sujud
  2. Menutup matanya rapat-rapat
  3. Terbuk kepalanya
  4. Bertolak pinggang
  5. Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan
  6. Memejamkan mata
  7. Menengadah ke langit
  8. Menahan hadats
  9. Berludah
  10. Mengerjakan shalat di atas kuburan
  11. Melakukan hal-hal yang mengurangi kekhusyukan shalat

H.    Perbedaan Laki-laki dan Perempuan Dalam Shalat
No.
Laki-laki
Perempuan
1
Merenggangkan dua siku tangnnya dari kedua lambungnya waktu rukuk dan sujud
Merapatkn satu anggota kepada anggota lainnya
2
Waktu rukuk dan sujud mengangkat perutnya dari dua pahanya
Meletakkan perutnya pada dua tangan/sikunya ketika sujud
3
Menyaringkan suaranya/bacaannya pada shalat jahr
Merendahkan suaranya/bacaanya di hadapan laki-laki lain, yakni yang bukan muhrimnya
4
Bila membertahu sesuatu kepada imam maka membaca tasbih, yakni “Subhanallah”.
Bila membertahu sesuatu kepada imam dengan bertepuk tangan, yakni tangan yang kanan dipukulkan pada punggung telapak tangan kiri
5
Aurat laki-laki dalam shalat adalah anggota badan antara pusat dan lutut
Aurat perempuan dalam shalat adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua belah telapak tangan

I.       Tata Cara Melaksanakan Shalat Lima Waktu
  1. Cara-cara Mengerjakan Shalat
1)      Berniat
Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengerjakan shalat. Niat shalat menurut shalat yang dikerjakan, misalnya shalat shubuh. Niat shalat dalam hati, dan untuk memudahkan maka dapat dilafalkan dalam bentuk “Ushalli”.
أُصَلِّىْ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا ِللهِ تَعَالىٰ
Saya menyengaja shalat fardhu shubuh dua rakaat menghadap kiblat mengikut imam/menjadi imam karena Allah Ta’ala
أُصَلِّىْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا ِللهِ تَعَالىٰ
Saya menyengaja shalat fardhu zhuhur empat rakaat menghadap kiblat mengikut imam/menjadi imam karena Allah Ta’ala
أُصَلِّىْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا ِللهِ تَعَالىٰ
Saya menyengaja shalat fardhu ‘ashar empat rakaat menghadap kiblat mengikut imam/menjadi imam karena Allah Ta’ala
أُصَلِّىْ فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا ِللهِ تَعَالىٰ
Saya menyengaja shalat fardhu maghrib tiga rakaat menghadap kiblat mengikut imam/menjadi imam karena Allah Ta’ala
أُصَلِّىْ فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا ِللهِ تَعَالىٰ
Saya menyengaja shalat fardhu ‘isya empat rakaat menghadap kiblat mengikut imam/menjadi imam karena Allah Ta’ala

2)      Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram dengan mengangkat kedua tangan seraya membaca “Allahu Akbar”.
أَللهُ أَكْبَرُ

3)      Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram kedua belah tangan disedekapkan pada dada. Kemudian membaca doa iftitah

  1. Bacaan Do’a Iftitah
أَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً
Allah Mahabesar lagi sempurna kebesran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah, puian yang banyak, dan Mahasuci Allah di waktu pagi dan petang.
إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِىْ فَطَرَ السَّمٰوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَّمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus penuh kepasrhan dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.
إِنَّ صَلاَتِىْ وَنُسُكِىْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِىْ  ِللهِ رَبِّ الْعَالِمِيْنَ
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan seluruh alam.

لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan (untuk tidak menyekutukan-Nya). Dan aku dari golongan orang muslimin.

  1. Surah Al-Fatihah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ  ÇÊÈ 
1.      Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
أَلْحَمْدُ  ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ÇËÈ 
2.      Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam
اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِÇÌÈ 
3.      Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِÇÍÈ 
4.      Pemilik hari pembalasan
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُÇÎÈ 
5.      Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan
إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَÇÏÈ 
6.      Tunjukilah kami jalan yang lurus
صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلآَ الضَّآلِّيْنَ ÇÐÈ
7.      Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.
آمِيْنَ
Semoga Allah memperkenankan

  1. Surah-surah Pendek dan Mudah Dihafal
Apabila pada rakaat pertama surah yang dibaca al-Kafirun, maka pada rakaat kedua surah al-Ikhlash. Dan apabila pada rakaat pertama surah al-Falaq, maka pada rakaat kedua surah an-Nas.
Berikut ini di antara surah-surah pendek tersebut berserta terjemahnya.
1)      Surah Al-Kafirun
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
قُلْ يٰآأَيُّهَالْكٰفِرُوْنَ ÇÊÈ 
1.      Katakanlah: Hai orang-orang kafir,
لآَ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ ÇËÈ 
2.      aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
وَلآَ أَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ أَعْبُدُ ÇÌÈ 
3.      dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
وَلآَ أَنَاO عٰبِدٌ مَّا عَبَدْتُمْ  ÇÍÈ 
4.      dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

وَلآَ أَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ أَعْبُدُ  ÇÎÈ 
5.      dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ÇÏÈ 
6.      untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.

2)      Surah Al-Ikhlash
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌÇÊÈ 
1.       Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa
ا$للهُ الصَّمَدُÇËÈ 
2.       Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْÇÌÈ 
3.       Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُنْ لَـهٗ كُفُوًا أَحَدٌÇÍÈ 
4.       dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

3)      Surah Al-Falaq
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِÇÊÈ 
1.       Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَÇËÈ 
2.       dari kejahatan makhluk-Nya,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَÇÌÈ 
3.       dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
ٰ
 
وَمِنْ شَرِّ النَّفّثٰتِ فِى الْعُقَدِÇÍÈ 
4.       dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَÇÎÈ 
5.       dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.



4)      Surah An-Nas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِÇÊÈ 
1.       Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara/menguasai) manusia.
مَلِكِ النَّاسِÇËÈ 
2.      
ٰ
 
raja manusia.
إِلهِ النَّاسِÇÌÈ 
3.       sembahan manusia.
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ اْلخَنَّاسِÇÍÈ 
4.       dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
ا$لَّذِىْ يُوَسْوِسُ فِىْ صُدُوْرِ النَّاسِÇÎÈ 
5.       yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ اْلجِنَّةِ وَالنَّاسِÇÏÈ 
6.       dari (golongan) jin dan manusia.

  1. Rukuk
Selesai membaca surah, lalu mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar” (takbir intiqal), kemudian rukuk (badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut dan ditekukkan antara punggung dan kepala supaya rata). Setelah cukup sempurna bacalah tasbih berikut 3x:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهٖ
Mahasuci  Tuhanku Yang Maha Agung, dan dengan pujian bagi-Nya

  1. I’tidal
Setelah naik rukuk, bangkitlah tegak dengan mengangkat kedua belah tangan setentang telinga, seraya membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهٗ
Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمٰوَاتِ وَمِلْءُ اْلأَرْضِ وَمِلْءُ مَاشِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ
Ya Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apapun sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu

  1. Sujud
ٰ
 
Setelah i’tidal terus sujud (tersungkur ke bumi) dengan meletakkan dahi ke bumi dan ketika turun membaca “Allahu Akbar” (takbir intiqal). Dan ketika sujud membaca tasbih sebanyak 3x sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلى وَبِحَمْدِهٖ
Mahasuci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan pujian bagi-Nya

  1. Duduk antara Dua Sujud
Setelah sujud kemudian duduk serta membaca “Allahu Akbar” (takbir intiqal). Dan ketika duduk membaca:
رَبِّ اغْفِرْلِىْ وَارْحَمْنِىْ وَاجْبُرْنِىْ وَارْفَعْنِىْ وَارْزُقْنِىْ وَاهْدِنِىْ وَعَافِنِىْ وَاعْفُ عَنِّىْ
Ya Allah! Ampunilah dosaku, kasihilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rezki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku

  1. Sujud Kedua
Sujud kedua (untuk shalat dua rakaat) ketiga (untuk shalat tiga rakaat) dan keempat (untuk shalat empat rakaat) dikerjakan seperti sujud yang pertama, baik caranya maupun bacaannya.

  1. Duduk Tasyahud/Tahiyat Awal
Pada rakaat kedua, kalau kita shalat tiga rakaat atau rakaat, maka kita duduk untuk membaca tasyahud/tahiyat awal, dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki. Kemudian membaca:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ  ِللهِ
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu kepunyaan Allah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَاالنَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبرَكَاتُهُ
Keselamatan atas engkau wahai Nabi Muhammad, dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya
ٰ
 
اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ
Keselamatan itu semoga tercurah untuk kami dan atas semua hamba Allah yang shaleh
ٰ
 
أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah
ٰ
 
اَللـ<ـهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

  1. ٰ
     
    ٰ
     
    Tasyahud Akhir
وَعَلى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Dan atas keluarga Nabi Muhammad
Cara duduk tahiyat akhir ialah:
a.       Supaya pantat langsung ke tanah, dan kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan
b.      Jari-jari kaki kanan tetap menekan ke tanah
ٰ
 
ٰ
 
Pada tahiyat akhir disunahkan membaca shalawat Ibrahimiyah, sebagai berikut:
كَمَا صَلَّيْتَ عَلى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ
Sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim
ٰ
 
وَبَارِكْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
ٰ
 
Dan limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad
كَمَا بَارَكْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ
Sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim
 فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia

  1. Salam
Selesai tahiyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri dengan membaca:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap tercurah pada kamu sekalian
Keterangan:
a.       Waktu membaca salam yang pertama, muka kita menengok ke kanan, dan waktu membaca salam yang kedua muka kita menengok ke kiri
b.      Dengan salam ini maka berakhirlah shalat kita

  1. Doa Qunut
Apabila mengerjakan shalat shubuh, maka pada rakaat yang kedua, pada waktu i’tidal berdiri tegak dari rukuk setelah membaca “Rabbana lakal hamdu ...” lalu membaca qunut sebagai berikut:
اَللــهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِىْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِىْ بِرَحْمَتِكَ شَرَّ مَاقَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَيُقْضٰى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ.

Ya Allah! Berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan, pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin, berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku, peliharalah aku dengan rahmat-Mu dari kejahatan yang Engkau pastikan, karena sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang dapat menetapkan atas Engkau, dan sesungguhnya tidak akan hina orang-orang yang telah Engkau kasihi.

ٰ
 
وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلىٰ مَاقَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلَّمَ
Dan tidaklah akan mulia orang-orang yang Engkau musuhi, Memberkatilah Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Luhurlah Engkau, segala puji bagi-Mu atas segala yang telah Engkau pastikan, aku mohon ampun dan kembali/bertaubat kepada-Mu, semoga Allah memberi rahmat kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan keselamatan.

  1. Bacaan Zikir Sesudah Shalat
ٰ
 
Istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَx) ٣ (ا$لَّذِىْ لآَ إلهَ إلاَّ هُوَ اْلحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung (3x) yang tiada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Hidup, Berdiri Sendiri, dan saya bertaubat kepada-Nya.

ٰ
 
Kalimah Tauhid/Thayyibah
ٰ
 
لآَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهٗ لاَشَرِيْكَ لَهٗ لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah segala kerajaan, dan bagi-Nyalah segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Taslim
اَللـ<ـهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ
 Ya Allah! Engkau adalah Zat yang mempunyai kesejahteraan dan daripada-Mulah kesejahteraan itu, dan kepada-Mulah akan kembali lagi segala kesejahteraan itu, maka hidupkanlah kami ya Allah dengan sejahtera. Dan masukkanlah kami ke dalam surga kampung kesejahteraan.
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَااْلجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Engkaulah Tuhan kami yang memberi berkah dan Engkaulah Yang Maha Tinggi wahai Zat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan.

Al-Fatihah
Ta’awwudz
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Aku berlindung kepada Allah dari tipu daya syaitan yang terkutuk
Basmalah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِÇÊÈ 
1.      Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
أَلْحَمْدُ  ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ÇËÈ 
2.      Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam
اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِÇÌÈ 
3.      Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِÇÍÈ 
4.      Pemilik hari pembalasan
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُÇÎÈ 
5.      Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan
إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَÇÏÈ 
6.      Tunjukilah kami jalan yang lurus
صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلآَ الضَّآلِّيْنَ ÇÐÈ
7.      Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.

ٰ
 
ٰ
 
ٰ
 
Uluhiyyah
وَإِلـهُكُمْ إِلهٌ وَّاحِدٌ لآَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

ٰ
 
Ayat Al-Kursi
اَللهُ لآَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَتَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلاَنَوْمٌ لَّهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى اْلأَرْضِ مَنْ ذَاالَّذِىْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِنْ عِلْمِهٖٓ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَيَئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka, yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki.kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung.

ٰ
 
ٰ
 
I’anah
أللّهُمَّ أَعِنَّا عَلى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Allah, kami menyatakan pertolongan untuk mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan memperbaharui kehambaan ibadah pada-Mu

Tasbih 33x
سُبْحَانَ اللهِ x٣٣
Maha Suci Allah

Tahmid 33x
أَلْحَمْدُ  ِللهِ x٣٣
Segala puji bagi Allah

Takbir 33x
أَللهُ أَكْبَرُ x٣٣
Allah Maha Besar

أَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً
Allah Mahabesar lagi sempurna kebesran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah, puian yang banyak, dan Mahasuci Allah di waktu pagi dan petang.

ٰ
 
Tadzkir
ٰ
 
لآَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهٗ لاَشَرِيْكَ لَهٗ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah segala kerajaan, dan bagi-Nyalah segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Haukalah
لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Dan tidak ada daya upaya dan kuat kuasa melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.


  1. Doa Sesudah Shalat

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Aku berlindung kepada Allah dari tipu daya syaitan yang terkutuk
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

أَلْحَمْدُ  ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهٗ وَيُكَافِىْ مَزِيْدَهٗ .
Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, dengan pujian yang sesuai dengan nikmat-nikmat-Nya dan memadai dengan penambahan-Nya.
يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمَ سُلْطَانِكَ.

Wahai Tuhan kami! Hanya pada-Mu segala puji, sebagaimana pujian itu patut terhadap kemuliaan dan keagungan-Mu serta keluhuran kerajaan-Mu.
ٰ
 
ٰ
 
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Ya Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.
Ya Tuhan kami! Kami telah menzalimi diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.
رَبَّنَا لاَتُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا
Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا
Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.
ٰ
 
ٰ
 
أَللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ، وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. أَللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ، وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ.
Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu semoga kami mendapat keselamatan dalam agama, kesehatan jasmani, bertambahnya ilmu pengetahuan, keberkahan dalam rezeki, taubat sebelum kematian, mendapatkan rahmat ketika menghadapi kematian, dan memperoleh ampunan setelah kematian. Ya Allah! Ringankanlah atas kami ketika menghadapi huru-hara kematian, kebebasan dari azab neraka, dan keampunan ketika perhitungan amal.
رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
Ya Tuhan kami! Anugerahkan kepada kami dari pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Ya Tuhan kami! Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ٰ
 
ٰ
 
ٰ
 
Ya Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.
وَصَلَّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِهٖ وَصَحْبِهٖ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ  ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya serta sahabatnya keseluruhan. Maha Suci Tuhan mu, Tuhan Yang Maha Perkasa dari sifat yang mereka dustakan. Dan selamat sejahtera bagi para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.


RANTAI EMAS SILSILAH MAZHAB SYAFI’I
DI INDRAGIRI HILIR

A.     Nasab Imam Asy-Syafi’i
Idris, ayah Imam Syafi'i tinggal di tanah Hijaz, ia merupakan keturunan dari al-Muththalib, jadi dia termasuk ke dalam Bani Muththalib.
Nama Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Sa’ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Mutthalib bin Abdulmanaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah pada Abdul-Manaf. Dari nasab tersebut, Al-Mutthalib bin Abdi Manaf, kakek Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, adalah saudara kandung Hasyim bin Abdi Manaf kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam.
Kemudian juga saudara kandung Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam, bernama Syifa’, dinikahi oleh Ubaid bin Abdi Yazid, sehingga melahirkan anak bernama As-Sa’ib, ayahnya Syafi’.
Kepada Syafi’ bin As-Sa’ib radliyallahu `anhuma inilah bayi yatim tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan nama Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i Al-Mutthalibi.
Dengan demikian nasab yatim ini sangat dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam .
Bahkan karena Hasyim bin Abdi Manaf, yang kemudian melahirkan Bani Hasyim, adalah saudara kandung dengan Mutthalib bin Abdi manaf, yang melahirkan Bani Mutthalib, maka Rasulullah bersabda: Hanyalah kami (yakni Bani Hasyim) dengan mereka (yakni Bani Mutthalib) berasal dari satu nasab. Sambil dia menyilang-nyilangkan jari jemari kedua tangan dia. (HR. Abu Nu’aim Al-Asfahani dalam Hilyah nya juz 9 hal. 65 – 66)
Imam Asy-Syafi’i seorang imam mazhab fiqh yang sangat berpengaruh luas hingga saat ini utamanya dikalangan ahlussunnah wal jama’ah, beliau memiliki  nama lengkap  Abu Abdillah Muhammad bin Idris As-Syafi’i Al-Muttalibi Al-Qurasyi. Berbagai gelar kehormatan disematkan kepada beliau antara lain Alimul Ashr, Nashirul Hadits, Imam Quraisy, Al-Imam Al-Mujaddid, Faqihul Millah. Imam Asy-Syafi’i dilahirkan di Gaza, Asqalan  Palestina tahun 767 M/150 H. beliau adalah putra dari Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muttalib bin Abdu Manaf, ibunya bernama Fatimah binti Abdullah Al-Uzdiyah. Imam Asy-Syafi’i  dikarunai putera puteri dari pernikahannya dengan Hamidah binti Nafi` bin Unaisah bin Amru bin Utsman bin Affan  dua orang putera Abu Utsman dan Abul Hasan dan dua orang  puteri bernama Fatimah dan Zainab. Abu Usman Muhammad kelak menjadi  seorang hakim di kota Halib, Syam (Syiria).
Imam Asy-Syafi’i memiliki garis nasab yang bersambung dengan rasulullah SAW. Dari jalur ayahnya Imam Asy-Syafi’i yaitu  Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi` bin Sa`ib bin Abid bin Abu Yazid bin Hisyam bin Muthalib bin Abdu Manaf bin Qusayyi bin Kilab bin Murrah, nasab beliau bertemu dengan Rasulullah saw. pada Abdu Manaf bin Qusayyi. Sedangkan merujuk pada nasab Ibunya bernama Fatimah binti Abdullah bin Hasan bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Orang-orang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui Hasyimiyah melahirkan keturunan kecuali Imam Ali bin Abi Thalib dan Imam Syafi’i.

B.      Sanad Fiqih Imam As Syafi’i Secara Umum
Al Allamah Al Qalyubi menyebutkan sanad fiqih Imam As Syafi’i dengan rangkaian berikut; As Syafi’i dari Muslim bin Khalid Az Zanji dari Ibnu Juraij dari Atha’ bin Abi Rabah dari Ibnu Abbas dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. (Hasyiyatani Al Qalyubi wa Amirah, 9/1).
Imam As Syafi’i juga mengambil sanad fiqih dari Imam Malik dimana beliau melakukan mulazamah pada Imam Malik hingga wafatnya. Dan Al Muwaththa’ pun menjadi pokok dalam ijtihad Imam As Syafi’i meski di madzhab jadid Imam As Syafi’i meninggalkan sejumlah pendapat Imam Malik. (lihat, Anwar Al Masalik, hal. 11)
Jalur sanad Syeikh Mafudz At Tarmasi, Termas, Pacitan, Jawa Timur (wafat Mekkah 1338 H) Al-Imam al-'Allamah al-Faqih al-Ushuli al-Muhaddits al-Muqri Muhammad Mahfudz bin Abdullah bin Abdul Mannan at-Tarmasi al-Jawi al-Makki asy-Syafi'i, ia menulis sanad fiqih Imam As Syafi’i melalui jalur-jalur Imam Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Sedangkan sanad fiqih Syeikh Mahfudz sendiri bersambung hingga Imam As Syafi’i. Melalui Syeikh Mahfudz ini, sanad fiqih para ulama Nusantara bersambung hingga Imam As Syafi’i, sampai kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. (lihat Kifayah Al Mustafid li Ma Ala Min Al Asanid, hal. 23)
Guru-guru Syeikh Mafudz At Tarmasi: Ayahnya Abdullah at-Tarmasi (Syeikh Abdullah bin Abdul Mannan at-Tarmasi, Termas, Pacitan), Kyai Muhammad Saleh Darat (Muhammad Soleh Semarang), Syeikh Muhammad al-Minsyawi (Mekkah), Syeikh Umar bin Barakat al-Buqa'i asy-Syami (Mekkah), Musthafa al-'Afifi (Mekkah), Sayid Husein bin Sayid Muhammad al-Habsyi (Mekkah), Syeikh Muhammad Sa’id Ba Bashail (Muhammad Sa'id Babshil), Sayyid Ahmad az-Zawawi (Mekkah), Syeikh Muhammad asy-Syirbini (Syeikh Muhammad asy-Syarbaini ad-Dimyathi), Sayid Muhammad Amin bin Ahmad Ridhwan al-Madani (Muhammad Amin al-Madani), Abu Bakar Syatha (Sayyid Bakri atau Abu Bakr bin Muhammad al-Shatta’ ad-Dimyati),  Syeikh Ahmad al-Fathani, Syeikh Nawawi Banten (Nawawi bin `Umar al-Jawi al-Bantani), `Abd al-Ghani al-Bimawi, Muhammad Zainuddin al-Sumbawi dan lain-lain.
Murid-murid Syeikh Mafudz At Tarmasi: Syeikh Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri, Ali al-Banjari, Adiknya: Muhammad Dimyathi at-Tarmasi, Umar Bajunaid al-Hadhrami, Ahmad al-Makhlalati, Muhammad Habib asy-Syinqithi, Muhammad Baqir al-Jawi, KH. Baqir Jogjawi, Muhammad Abdul Baqi Lucknow, Syeikh Hasyim Asy'ari al-Jombani (Kiai Haji Hasyim Asy’ari), Kiai Haji Bishri Syansuri, Abdul Wahab Hasbullah (Kiai Abdul Wahhab Hasbullah), Umar bin Hamdan al-Mahrasi, Syeikh Ihsan al-Jampasi, KH. Abdul Muhith Panji Sidoarjo, KH. Baidhawi Lasem (al-Lasami), KH. Ma'shum Lasem (al-Lasami), KH. Shiddiq Lasem (al-Lasami) Jember, KH. Kholil Lasem (al-Lasami), dan lain-lain.
Sanad KH. Hasyim Asy’Ari dari Syeikh Mahfudz At-Termasi dari Muhammad Annawawi Banten dari Ahmad Khatib Sambas Kalimantan dari Ahmad Zaini Dahlan dari Ad Dasuqy dari Al Bajury dari Abu Abdillah Muhammad As Sanusi dari Abidin Al ‘Izzy dari Muhammad bin Umar Fakhruraazi dari Abdul Hamid Assyeikh Irsani dari Abu Hamid Muhammad Al Ghazali dari Abdul Malik Imam Haramain Al Juwainy dari Abu Bakar Al Baqilany dari Abu Abdillah Al Bahily dari Imam Abu Hasan Ala’asyari dari Abu Ali Adzuba’i dari Abu Hasi Adzuba’i dari Abu Huzail Al-‘Alaq dari Ibrahim Annadhom dari Amr bin Ubaid dari Wasil bin Atha’ dari Muhammad bin Sayidina Ali dari Sayidina Ali bin Abi Thalib dari Nabi Muhammad SAW.
Karya Syeikh Mafudz At Tarmasi: Is'aful Mathali' bi syarhi al-Badru al-Lami' Nazhmu Jam'u al-Jawami, Insyirah al-Fu`ad fi Qira`ati al-Imam Hamzah Riwayatai Khalaf wa Khallad, Al-Badru al-Munir fi Qira`ati al-Imam Ibnu Katsir, Bughyatu al-Adzkiya fi al-Bahtsi 'an Karamati al-Auliya Radhiyallahu 'Anhum, Ta'mimu al-Manafi' bi Qira`ati al-Imam Nafi, Tanwiru ash-Shadr fi Qira`ati al-Imam Abi 'Amr, Tahyi`atu al-Fikar bi Syarhi Alfiyati as-Siyar, Tsulatsiyat al-Bukhari, Al-Khal'ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah, As-Saqayah al-Mardhiyyah fi Asami Kutub Ashabina asy-Syafi'iyyah, Inayatu al-Muftaqir fima yata'allaqu bi Sayyidina al-Khidir 'Alaihis Salam, Ghaniyatu ath-Thalabah bi Syarhi Nazhmi ath-Thayyibah fi al-Qira'at al-'Asyriyyah, Fathul Khabir bi Syari Miftah as-Siyar, Al-Fawa`id at-Tarmasiyyah fi Asanid al-Qira`at al-'Asyriyyah, Kifayatu al-Mustafid fima 'Alaa min al-Asanid, Al-Minhah al-Khairiyyah fi Arba'in Haditsan min Ahaditsi Khairi al-Bariyyah Shallallahu Alaihi Wasallam, Manhaj Dzawi an-Nazhar fi Syarhi Manzhumati 'ilmi al-Atsar, Mauhibatu Dzi al-Fadhl Hasyiyah 'ala Syarh Mukhtashar Bafadhal, dan Nail al-Ma`mul bi Hasyiyati Ghayatu al-Wushul fi 'ilmi al-Ushul.
KH. Hasby Idris bin Idris (wafat 1425 H) musnid terakhir yang menerima dari jalur Syeikh Mafudz At Tarmasi.
Demikianlah silsilah sanad Fiqih dan sanad Kitabah Mazhab Syafi’i secara umum di Pulau Jawa dan sekitarnya.
Sanad Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari dari Syaikh Abdullah as Syarqawi (Pengarang Syarqawi hasyiah Tahrir) dari Syamsuddin Muhammad bin Salim al Hafni dari Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Athiyyah al Khulaifi dari Imam Nuruddin Abi Dhiya Ali bin Ali as Subramilsi dari Nuruddin Ali bin Yahya az Ziyadi dari Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Hajar al Makki (Pengarang Tuhfah) dari Syaikhul Islam Zakariyya bin Muhammad al Anshari (Pengarang Ghayah wusul, Isaghuji,Tahrir dll) dari Imam Jalaluddin Al-mahalli (Pengarang Syarah Mahalli) dari Syaikh Abdurrahim Al-iraqi dari Syaikh alaiddin Al-athari dari Imam nawawi (Pengarang Matan Minhaj) dari Kamal salar dari Imam muhammad (Pengarang Syamil shaghir) dari Syaikh abdul ghaffar Al-qazwaini (Pengarang Hawi shaghir) dari Imam Rafi’i (Pengarang Muharrar) yang berguru dengan Muhammad bin yahya dari Imam Al-ghazali (Pengarang Ihya ulumuddin) dari Imam Haramain (Pengarang Warqat) dari Muhammad al Juwaini dari Abi bakar qaffal Al-marwazi dari Abi zaid Al-marwazi dari Ibnu suraij dari Abi said Al-anmathi dari Imam Al-muzani dari Imam Syafi’i (Pengarang Al-Umm) dari Muslim bin khalid Az-zanji dari Muhammad bin juraij dari Atha’ bin abi rabbah dari Ibnu Abbas dari Rasulullah Muhammad SAW.
Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari mengaji kepada masyaikh terkemuka pada masa itu. Di antara guru-guru beliau adalah Syeikh ‘Athaillah bin Ahmad al-Mishry, al-Faqih Syeikh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi dan al-‘Arif Billah Syeikh Muhammad bin Abdul Karim al-Samman al-Hasani al-Madani.
Syeikh yang disebutkan terakhir adalah guru Muhammad Arsyad di bidang tasawuf, dimana di bawah bimbingannyalah Muhammad Arsyad melakukan suluk dan khalwat, sehingga mendapat ijazah darinya dengan kedudukan sebagai khalifah.
Selain itu guru-guru Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari yang lain seperti Syeikh Ahmad bin Abdul Mun'im ad Damanhuri, Syeikh Muhammad Murtadha bin Muhammad az Zabidi, Syeikh Hasan bin Ahmad al Yamani, Syeikh Salm bin Abdullah al Basri, Syeikh Shiddiq bin Umar Khan, Syeikh Abdullah bin Hijazi asy Syarqawi, Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz al Maghrabi, Syeikh Abdurrahman bin Sulaiman al Ahdal, Syeikh Abdurrahman bin Abdul Mubin al Fathani, Syeikh Abdul Gani bin Muhammad Hilal, Syeikh Abis as Sandi, Syeikh Abdul Wahab at Thantawy, Syeikh Abdullah Mirghani, Syeikh Muhammad bin Ahmad al Jauhari, dan Syeikh Muhammad Zain bin Faqih Jalaludin Aceh.
Selama menuntut ilmu di sana, Syeikh Muhammad Arsyad menjalin persahabatan dengan sesama penuntut ilmu seperti Syeikh Abdussamad al-Falimbani, Syeikh Abdurrahman Misri al-Jawi al-Betawi, dan Syeikh Abdul Wahab Bugis sehingga mereka dikenal sebagai Empat Serangkai dari Tanah Jawi (Melayu).
Jalur sanad Syeikh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banjari (wafat Hidayat 1358 H) menerima dari Syeikh Ahmad Khathib Al-Minankabawi dari Syeikh Ahmad Zaini Dahlan, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan dari Syaikh Utsman bin Hasan ad Dimyathi dari Syaikh Abdullah as Syarqawi (Pengarang Syarqawi hasyiah Tahrir) dari Syamsuddin Muhammad bin Salim al Hafni dari Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Athiyyah al Khulaifi dari Imam Nuruddin Abi Dhiya Ali bin Ali as Subramilsi dari Nuruddin Ali bin Yahya az Ziyadi dari Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Hajar al Makki (Pengarang Tuhfah) dari Syaikhul Islam Zakariyya bin Muhammad al Anshari (Pengarang Ghayah wusul, Isaghuji,Tahrir dll) dari Imam Jalaluddin Al-mahalli (Pengarang Syarah Mahalli) dari Syaikh Abdurrahim Al-iraqi dari Syaikh alaiddin Al-athari dari Imam nawawi (Pengarang Matan Minhaj) dari Kamal salar dari Imam muhammad (Pengarang Syamil shaghir) dari Syaikh abdul ghaffar Al-qazwaini (Pengarang Hawi shaghir) dari Imam Rafi’i (Pengarang Muharrar) yang berguru dengan Muhammad bin yahya dari Imam Al-ghazali (Pengarang Ihya ulumuddin) dari Imam Haramain (Pengarang Warqat) dari Muhammad al Juwaini dari Abi bakar qaffal Al-marwazi dari Abi zaid Al-marwazi dari Ibnu suraij dari Abi said Al-anmathi dari Imam Al-muzani dari Imam Syafi’i (Pengarang Al-Umm) dari Muslim bin khalid Az-zanji dari Muhammad bin juraij dari Atha’ bin abi rabbah dari Ibnu Abbas dari Rasulullah Muhammad SAW.
Di antara murid-murid Syeikh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banjari yaitu KH. Abdurrahman Bin H. Bakri yang mengembangkan madzhab Syafi’i di Kecamatan Tanah Merah, Enok, dan sekitarnya dan KH. Bustani Qadri bin H. Qadri mengembangkan madzhab Syafi’i di Kabupaten Indragiri Hilir, khususnya Kecamatan Tembilahan, Kuala Indragiri, Batang Tuaka, Gaung dan sekitarnya.

C.     Sanad Shalat Imam As Syafi’i
Secara khusus Imam As Syafi’i juga memiliki sanad dalam masalah shalat. Ibrahim bin Muhammad As Syafi’i menyatakan, “Aku tidak melihat seorang pun yang shalatnya sebaik As Syafi’i. Hal itu karena ia mengambilnya dari Muslim bin Khalid, dan Muslim mengambil dari Ibnu Juraij, dan Ibnu Juraij mengambil dari Atha’, dan Atha’ mengambil dari Ibnu Az Zubair, dan Ibnu Az Zubair mengambil dari Abu Bakr Ash Shiddiq, dan Abu Bakr As Shiddiq mengambil dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam”.  (Siyar A’lam An Nubala’, 10/90)

D.     Silsilah Periwayatan Hadits dan Madzhab Asy-Syafi’i
1.      Nabi Muhammad Saw. Muhammad bin Abdullah.
Garis Keturunan Ayah. Adam as Syits Anusy Qainan Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij Ra'u Saruj Nahur Azar Ibrahim as Ismail as Nabit Yasyjub Ya'rub Tairah Nahur Muqawwim Udad Adnan Ma'ad Nizar Mudhar Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah an-Nadhar Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu'ay Ka'ab Murrah Kilab Qushay Zuhrah Abdu Manaf Hasyim Abdul Muthalib Abdullah Muhammad saw
Garis Keturunan Ibu. Adam as Syits Anusy Qainan Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij Ra'u Saruj Nahur Azar Ibrahim as Ismail as Nabit Yasyjub Ya'rub Tairah Nahur Muqawwim Udad Adnan Ma'ad Nizar Mudhar Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah an-Nadhar Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu'ay Ka'ab Murrah Kilab Qushay Zuhrah Abdu Manaf Wahab Aminah Muhammad saw
4.      Para Sahabat. (Sahabi/Sahabiyah): Sahabi: Abdullah bin Jahsy (wafat 3 H), Abbas bin Abdul Muthalib (wafat 32 H), Abdullah bin Abbas (wafat 68 H), Abdullah bin Amru bin Ash (wafat 65 H), Abdullah bin Khuzafah As Sahmi (wafat 28 H), Abdullah bin Masud bin Gafil (wafat 32 H), Abdullah bin Rawahah (wafat 8 H), Abdullah bin Salam (wafat 43 H), Abdullah bin Umar bin Khattab (wafat 73 H), Abdullah bin Ummi Maktum (wafat 14 H), Abdullah bin Zubair (wafat 73 H), Abdurrahman bin Auf (wafat 32 H), Abu Bakr Siddik (51 SH-13 H), Abu Dardaa (wafat 32 H), Abu Hurairah (wafat 59 H), Abu Musa Asy’ari (wafat 44 H), Abul Ash bin Rabi’ al Absyamial Qurasyi, Abu Sufyan bin Harists, Abu Thalhah An.Anshary, Abu Dzarr Al Gifari (wafat 32 H), Adi bin Hatim (wafat 68 H), Ali bin Abu Thalib (23 SH-40 H), Anas bin Malik bin Nadar (wafat 93 H), Bilal bin Rabah Al Habasyi (wafat 20 H) , Hakim bin Huzam (wafat 54 H), Hamzah bin Abdul Muthalib (wafat 3 H), Hasan bin Ali (wafat 50 H), Husein bin Ali (Wafat ..H), Huzaifah bin Yamman (wafat 36 H), Jakfar bin Abu Thalib (wafat 8 H), Muawwiyah bi Abu Sofyan (20 SH-60 H), Muaz bin Jabal (wafat 18 H), Rabi’ah bin Ka’ab, Said bin Amir Huzaim Al Jumahi, Said bin Zaid, Tsumamah bin ‘Utsal, Thufeil bin Amr Addausi, Umar bin Khaththab (40 SH-23 H), Umair bin Sa’ad, Usamah bin Zaid, Uqbah bin ‘Amir al Juhani, Ustman bin Afffan (47 SH-35 H), Usaid bin Hudhair, Zaid bin Tsabit (wafat 45 H), dan Sahabiyah: Asma binti Abu Bakar (wafat 73 H), Asma Binti Yazid Al-Anshariah (wafat 30 H), Asma binti ‘Umais (Ummu Ubdillah), Asy Syfa binti Harits, Barirah maulah ‘Aisyah, Hamnah bintu Jahsyi, Hindun binti ‘Utbah, Khansa binti Amru wafat 24 H, Khaulah binti Tsa’labah, Rubai bin Ma’udz, Raihanah binti Zaid bin Amru, Shafiyah binti Abdul Muththalib, Sumayyah binti Khayyath, Umamah Bintu Abil ‘Ash, Ummu Athiyyah Al-Anshariyah, Ummu ‘Aiman (Barkah bintu Tsa’labah bin ‘Amr), Ummu Fadhl (Lubabah binti al-Haris), Ummu Hani’ binti Abi Thalib, Ummu Syuraik al Quraisyiah, Ummu Haram (Malikah binti Milhan bin Khalid Al-Anshariah) wafat 28 H, Ummu Halim bin Harits, Ummu Umarah (Nusaibah binti Kaab) wafat 13 H, Ummu Ma’bad Al-Khuza’iyah, Ummu Waraqah binti Naufal, Ummu Ruman bintu ‘Amir, Ummu Sulaim binti Malhan
a.       Guru-guru Imam Asy-Syafi’i di Makkah: Muslim bin khalid Az-Zanji, mufti di Makkah (fiqih), Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar, di Makkah (fiqih), Muhammad bin Ali bin Syafi’, pamannya Imam Asy-Syafi’i di Makkah (fiqih), Abbas kakeknya Imam Asy-Syafi’i, di Makkah (fiqih), Sufyan bin Uyainah, di Makkah (fiqih), Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Mulaiki, di Makkah (fiqih), Sa’id bin Salim, di Makkah (fiqih), Fudhail bin Al-Ayyadl, di Makkah (fiqih), dan lain-lain
b.      Guru-guru Imam Asy-Syafi’i di Madinah: Imam Malik bin Anas, di Madinah, Ibrahim bin Abu Yahya Al Aslamy Al Madany, di Madinah (fiqih), Abdul Aziz Ad-Darawardi, di Madinah (fiqih), Athaf bin Khalid, di Madinah (fiqih), Ismail bin Ja’far, di Madinah (fiqih), Ibrahim bin Sa’ad, di Madinah (fiqih), Sufyan bin Uyainah, di Madinah (hadis), Fudlail bin Iyadl, di Madinah (hadis), Muhamad bin Syafi’, pamannya Imam Asy-Syafi’i, di Madinah (hadis), dan lain-lain
c.       Guru-guru Imam Asy-Syafi’i di Yaman: Mutharrif bin Mazin, di Yaman, Hisyam bin Yusuf Al-Qadli di Yaman, dan lain-lain
d.      Guru-guru Imam Asy-Syafi’i di Bagdad: Muhammad bin Al-Hasan, seorang ahli fiqih di negeri Iraq, Isma’il bin Ulaiyyah, fiqih di negeri Iraq, Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi, fiqih di negeri Iraq, Muhammad bin Hasan, fiqih di negeri Iraq, dan lain-lain
e.       Guru-guru Imam Asy-Syafi’i di Mesir: Imam Malik yakni Muhammad bin Abdillah bin Abdil Hakim, fiqih di negeri Mesir, dan lain-lain
8.      Murid-murid Imam Asy-Syafi’i Kurun Ke-Tiga Hijriyah yaitu dari abad wafatnya Al-Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah. Al-Imam Syafi'i Rahimahullah, Abu Abdullah Muhammad Bin Idris As-Syafi'i (wafat 204 H).
a.      Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Tiga Hijriyah merupakan murid-murid Al-Imam Asy-Syafi’i merupakan Ulama-ulama Generasi Pertama atau Tingkatan Pertama yang langsung belajar dari Imam Syafi'i Rahimahullah, yaitu: Al-Imam Al-Humaidi, Abdullah bin Zuber bin Isa, Abu Bakar Al-Humaidi (wafat 219 H), Al-Imam Al-Buwaithi, Abu Ya'kub Yusuf bin Yahya Al-Buwaithi (wafat 231 H), Al-Imam Ishaq bin Rahuyah, Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad bin Ibrahim, Ibnu Rahuyah (wafat 238 H), Al-Imam Muhammad bin Syafi’i, Abu ‘Utsman Al-Qadhi, anak tertua dari Imam Asy-Syafi'i (wafat 240 H), Al-Imam Harmalah At-Tujibi, Harmalah bin Yahya Abdullah At-Tujibi (wafat 243 H), Al-Imam Al-Karabisi, Al-Qadhi Husain, Al-Karibisi, Al-Imam Abu 'Ali Husein bin 'Ali Al-Karibisi (wafat 245 H), Al-Imam At-Tujibi, Ahmad bin Yahya bin Wazir bin Sulaiman At-Tujibi (wafat 250 H), Al-Imam Ar-Rabi’ Ibnu Sulaiman Al-Murad, Rabi' bin Sulaiman Al-Jaizi, Ar-Rabi'i bin Sulaiman Al-Muradi (wafat 270 H).
Merekalah murid-murid langsung dari Al-Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah yang kemudian menjadi Ulama Besar dan tetap teguh memegang Madzhab Asy-Syafi’i yang berkembang ke bagian Timur dari Hijaz, ke Iraq, ke Khurasan, ke Maawara an Nahr, ke Adzerbaiyan, ke Tabristan, juga ke Sind, ke Afganistan, ke India, ke Yaman dan terus ke Hadaramaut, ke Pakistan, India dan Indonesia. Beliau-beliau ini menyiarkan Madzhab Asy-Syafi’i dengan lisan dan tulisan.
Selain dari itu ada dua orang murid Al-Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah, yaitu:
1.       Ahmad bin Hanbal, (wafat 241 H) yang kemudian membentuk satu aliran dalam fikih yang bernama Madzhab Hanbali.
2.       Syeikh Muhammad bin Abdul Hakam, seorang Ulama murid langsung dari Imam Syafi'i Rahimahullah yang ilmunya tidak kalah dari al Buwaithi. Beliau ini pada akhir umurnya berpindah ke Madzhab Maliki dan wafat dalam tahun 268 H. di Mesir.
Ulama-ulama Generasi Kedua atau Tingkatan Dua, yaitu Ulama-ulama Syafi'iyah yang wafat dalam abad ke tiga juga, sebagian adalah murid Al-Imam Asy-Syafi’i dan sebagian lagi tidak belajar kepada Al-Imam Asy-Syafi'i sendiri, melainkan kepada murid-murid Al-Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah. Ulama-ulama itu adalah: Al-Imam Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al-Jufri Al-Bukhari (wafat 256 H), Al-Imam Az-Za'farani, Al-Imam Al-Hasan bin Muhammad Ash-Shabah Az-Za'farani (wafat 260 H), Al-Imam Muslim, Al-Imam Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi (wafat 261 H), Al-Imam Al-Muzani, Al-Muzany, Al-Imam Abu Ibrahim, Ismail bin Yahya Al-Muzany (wafat 264 H), Al-Imam Ahmad bin Syayyar Al-Marwazi, Ahmad Bin Syayyar Al-Mawardi, Ahmad bin Sayyar bin Ayub Abu Hasan Al-Mawardzi (wafat 268 H), Al-Imam Ibnu Majah, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah Al-Quzwaini (wafat 275), ‎Al-Imam Abu Daud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy'ats bin Ishaq Al-Azadi As-Sijistani (wafat 275 H), Al-Imam Abu Hatim Ar-Razi, Muhammad bin Idris bin Al-Mundzir bin Daud bin Mihran Al-Hanzhali Al-Ghathfani (wafat 277 H), Al-Imam ‘Utsman bin Sa'id bin Khalid bin Sa'id As-Sijistani Al-Hafizh Abu Sa'ad Ad-Darimi (wafat 280 H), ‎Al-Imam Abu Ja'far At-Tirmidzi, Muhammad bin Ahmad bin Nashar, Abu Ja'far At-Tirmidzi (wafat 295 H), Al-Imam Al-Junaid Baghdadi, Abdul Qasim Juneid bin Muhammad bin Juneid Al-Bagdadi (wafat 298 H).
Demikianlah di antara murid dan sahabat Al-Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah dan Ulama-ulama Syafi'iyah yang wafat pada abad ke 3 H.
b.      Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Empat Hijriyah. Al-Imam An-Nasai, Abu Abdirrahman Ahmad bin Syu'ib bin Ali bin Bahar bin Sinan bin Dinar An-Nasai, Khurasan (wafat 303 H), Al-Imam Ath-Thabari, Abu 'Ali Hasan bin Qasim Ath-Thabari (wafat 306 H), Al-Imam Ibnu Surej, Ahmad bin Umar bin Surej Abul Abbas Al-Qadhi (wafat 306 H), Al-Imam ‘Abdullah bin Muhammad Ziyad An-Nisaburi (wafat 324 H), Al-Imam Al-Asy'ari, 'Ali bin Ismail bin Abi Basyar Abul Hasan Al-Asy'ari, Basrah (wafat 324 H), Al-Imam Ibnul Qashi, Abu Abbas Ahmad bin Abi Ahmad bin Al-Qashi (wafat 335 H), Al-Imam As-Shu'luki, Ahmad bin Muhammad bin Sulaiman Abu Thaib As-Shuluki, Nisabur, Persia (wafat 337 H), Al-Imam Abu Ishaq Al-Marwadzi, Imam Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad Al mawardzi, Persi (wafat 340 H), Al-Imam Ibnu Abi Hurairah, Hasan bin Husein Qadhi Abu 'Ali bin Abi Hurairah (wafat 345 H), Al-Imam Ibnul Haddad (wafat 345 H), Al-Imam Al-Mas'udi, 'Ali bin Husein bin 'Ali Al-Mas'udi, Bagdad (wafat 346 H), Al-Imam Ar-Razi (wafat 347 H), Al-Imam Ibnul Qathan, Abu Al-Husain Ahmad bin Muhammad bin Ahmad (wafat 359 H), Al-Imam Ibnul Bahran (wafat 361 H), Al-Imam Abu Sa'ib Al-Marwadzi, Imam Abu Sa'ib Al-Qadhi 'Utbah bin Ubaidillah bin Musa (wafat 362 H), Al-Imam Abu Hamid Al-Marwadzi, Ahmad bin Basyar bin 'Ami Al-'Amiri, Qadhi Abu Hamid Al-Marwadzi, Persi (wafat 362 H), Al-Imam As-Sijistani, Muhammad bin Husein bin Ibrahim Abul Husein As-Sijistani (wafat 363 H), Al-Imam Al-Qaffal Al-Kabir, Muhammad bin Ismail Al-Qaffal Al-Kabir As-Satsi, Ma Wara An-Nahr Khurasan (wafat 365 H), Al-Imam Al-Qaffal Al-Kabir (wafat 366 H), Al-Imam Al-Dariki, Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad bin Abdil Aziz, Abdul Qasim Ad-Dariki, Bagdad (wafat 375 H), Al-Imam Ibnu Abi Hatim, Abdurrahman bin Abi Hatim Muhammad bin Idris bin Mudzir (wafat 381H), Al-Imam Ad-Daruquthni, Al-Imam Al-Hafidz Abu Al-Hasan Ali bin Umar bin Ahmad bin Mahdi bin Mas'ud bin An-Nu'man bin Dinar bin Abdullah Al-Baghdadi (wafat 385 H), Al-Jurjani, 'Ali bin Abdul Aziz bin Hasan bin Ali bin Ismail Al-Jurjani, Khurasan (wafat 392 H), Al-Imam Al-Isma'ili (wafat 392 H), Al-Imam As-Susi (wafat 396 H), Al-Imam Ibnu Laal (wafat 398 H).
c.       Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Lima Hijriyah. Al-Imam Al-Baqilani, Qadhi Abu Bakar, Muhammad bin Ath-Thaib bin Muhammad Al-Baqilani (wafat 403 H), Al-Imam Hakim, Hakim al-Naisaburi (wafat 405 H), Al-Imam Al-Asfaraini, Ahmad bin Muhammad bin Ahmad al Asfaraini, Persia (wafat 406 H), Al-Imam As-Sinji, Imam Abu 'Ali, Husein bin Syu'ib bin Muhammad As-Sinji, Marwin Khurasan (wafat 406 H), Al-Imam Ibnul Mahamili, Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Qasim bin Ismail Abul Hasan Adh-Dhabbi Al-Mahamili (wafat 415 H), Al-Imam Al-Lalika'i, Abul Qasim Hibatullah bin Al-Hasan bin Manshur Ar-Razi Ath-Thabari Al-Lalika'i (wafat 416 H), Al-Imam Ats-Tsa'labi, Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim, Abu Ishak An-Nisaburi Ats-Tsa'labi, Nisaburi (wafat 427 H), Al-Imam Al-Mawardi, Abu Al-Hasan ‘Ali Ibnu Muhammad Ibnu Habib Al-Mawardi (wafat 450), Al-Imam Al-Baihaqi, Abubakar Ahmad bin Husain bin ‘Ali bin ‘Abdullah bin Musa Al-Baihaqi An-Nisaburi, Al-Khusraujirdi (wafat 458 H), Al-Imam Al-Haramain, Abdul Muluk Al-Juwaini (wafat 460 H), Al-Imam Al-Qusyairi, Abul Qasyim Abdul Karim bin Hawazin Al-Qusyairi (wafat 465 H), Al-Imam Asy-Syiradzi, Syeik Ibrahim bin 'Ali bin Yusuf Abu Ishaq Al-Firuzabadi Asy-Syiradzi, Persia (wafat 476 H), Al-Imam Al-'Azizi, Qadhi Abul Ma'ali 'Azizi bin Abdulmuluk (wafat 494 H), Al-Imam Ath-Thabari, Husein bin 'Ali At-Thabari (wafat 495 H).
d.      Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Enam Hijriyah. al-Imam al-Kayahirasi (wafat 504 H), Al-Imam Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi Asy-Syafi'i (wafat 505 H), Al-Imam Abu Bakar Asy-Syasyi al-Qaffal (wafat 507 H), Al-Imam Al-Baghawi, Abu Muhammad Al-Husain bin Mas'ud bin Muhammad al-Farra’ Al-Baghawi (wafat 516 H), Al-Imam Syahrastani (wafat 548 H), Al-Imam Abul Husain Yahya Al-Amrani Al-Yamani (wafat 558 H), Al-Imam Ibnu Asakir, Abu al-Qasim Al-Hafidz Tsiqatuddin ‘Ali bin Abi Muhammad Al-Husain bin Hibatullah bin Abdullah bin Al-Husain Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i (wafat 576 H), Al-Imam Abu Syuja’, Ahmad bin Al-Husain bin Ahmad Al-Ashfahani Syihabuddin Abu Syuja’Al-Qadhi (wafat 593 H).
e.       Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Tujuh Hijriyah. al-Imam ‘Izzuddin bin ‘Abdissalam (wafat 606 H), al-Imam ar-Razi (wafat 606 H), al-Imam Ibnu Atsir (wafat 606 H), al-Imam Ibnu Shalah (wafat 643 H), Al-Imam Al-Imam Ar-Rafi’i, Imam Ad-Din Abu al-Qasim ‘Abdul Karim bin Muhammad bin ‘Abdul Karim bin Al-Fadhl bin Al-Hasan Ar-Rafi'i Al-Qazwini (wafat 623 H), Al-Imam Al-Mundziri, Zakiyyuddin ‘Abdul ‘Adhim bin ‘Abdul-Qawiy bin ‘Abdullah bin Salamah Abu Muhammad Al-Mundziri (wafat 656 H), Al-Imam Ibnu Malik, Muhammad bin Abdullah bin Malik Ath-Tha'i Al-Jayyani (wafat 672 H), Al-Imam An-Nawawi, Al-Imam Al-‘Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi (wafat 676 H), Al-Imam Al-Baidlawi, Al-Imam Al-Qadhi Al-Mufassir Nashiruddin Abu Sa`id Abu Al-Khair ‘Abdullah bin Abi Al-Qasim ‘Umar bin Muhammad bin Abi Al-Hasan ‘Ali al-Baidlawi Asy-Syirazi Asy-Syafi’i (wafat 691 H), Al-Imam Syeikh Ibrahim Ad-Dasuqi, Abul ‘Ainain Syeikhul Islam Burhanul Millati Waddin Ibrahim bin ‘Abdul ‘Aziz Abul Majdi Ad-Dasuqi Wali Quthub ke-4 setelah Syeikh Ahmad Al Badawi, Syeikh Ahmad Ar Rifa’i dan Syeikh Abdul Qadir Al Jilani (wafat 696 H).
f.       Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Delapan Hijriyah. Al-Imam Ibnu Daqiq Al-‘Ied, Taqiyuddin Ibnu Daqiqil ‘Ied, Taqiyuddin Abu Al-Fath Muhammad bin ‘Ali bin Wahb bin Muthi’ Al-Qusyairi Al-Manfaluthi Ash-Sha’idi Al-Maliki Asy-Syafi’i (wafat 702 H), Al-Imam Quthbuddin Asy-Syirazi, Quthbuddin Mahmud bin Mas`ud bin Mushlih Asy-Syirazi (wafat 710 H), al-Imam Zamlukani (wafat 727 H), Al-Imam Taqiyuddin As-Subki, Syeikhul Islam Taqiyuddin As-Subki Abul Hasan ‘Ali bin Abdul Kafi bin ‘Ali bin Tamam bin Yusuf bin Musa As-Subki Asy-Syafi’i (wafat 756 H), al-Imam Tajuddin Subki (wafat 771 H), Al-Imam Ibnu Katsir, Ismail bin ‘Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi'i (wafat 774 H), Al-Imam Az-Zarkasyi, Abu ‘Abdillah Badruddin Muhammad bin Bahadir bin ‘Abdullah Az-Zarkasyi Al-Mishri (wafat 794 H).
g.      Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Sembilan Hijriyah. Al-Imam Al-Mahalli, (wafat 835 H), Al-Imam Ibnu Mulaqin/Ibnu Al-Mulaqqin, Al-Imam Sirajuddin Abu Hafs Umar bin Ali bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah Al-Anshari Al-Wadi ‘Asyi Al-Andalusi At-Tukuruwi Al-Mishri Asy-Syafi’i (wafat 804 H), Al-Imam Al-Husaini Al-Hishni, Syeikh Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakr bin Muhammad Al-Husaini Al-Hishni Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i (wafat 829 H), Al-Imam Ibnu Ruslan, Al-Imam Al-`Allamah Syihabuddin Ahmad bin Husain bin Hasan bin ‘Ali bin Yusuf bin ‘Ali bin Arsilan Ar-Ramli Asy-Syafi'i (wafat 844 H), Al-Imam Ibnu Hajar Al-’Asqalani, Al-Hafizh Al-Imam Syeikhul Islam Amirul Mukminin Fil Hadits Syihabuddin Ahmad bin ‘Ali bin Muhammad bin Muhammad bin ‘Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al-Kinani, Al-‘Asqalani, Al-Mishri, Asy-Syafi’i (wafat 852 H), Al-Imam Jalaluddin Al-Mahalli, Al-Imam Jalaluddin Abu Abdillah Muhammad bin Syihabuddin Ahmad bin Kamaluddin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad bin Hasyim Al-`Abbasi Al-Anshari Al-Mahalli Al-Qahiri Asy-Syafi’i (wafat 864 H), Al-Imam Al-Kamiliyah, Imamul Kamiliyah (wafat 874 H), Al-Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Al-Manhaji Al-Qahari (wafat 880 H).
h.      Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Sepuluh Hijriyah. Al-Imam Jamaluddin An-Nasyiri (wafat 911 H), Al-Imam As-Suyuthi, Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin, Jalaluddin al-Mishri As-Suyuthi Asy-Syafi'i Al-Asy'ari (wafat 911 H), Al-Imam Jalaluddin al-Karaki (wafat 912 H), Al-Imam ‘Abdullah bin ‘Abdurramah Bafadhal Al-Hadhrami (wafat 918 H), Al-Imam Ibnu Abi Syarif (wafat 923 H), Al-Imam Qasthalani (wafat 923 H), Al-Imam Zakaria Al-Anshari (wafat 926 H), Al-Imam Ahmad ‘Umairah (wafat 957 H), Al-Imam Abul Fatah al-Mishri (wafat 963 H), Al-Imam Hasanuddin (wafat 964 H), Al-Imam Ibnu Hajar Al-Haitami (wafat 974 H), Al-Imam Khatib Syarbaini (wafat 977 H), Al-Imam Al-’Allamah Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari (wafat 987 H), Al-Imam Ibnu Qassim al-'Ubaidi (wafat 994 H), Al-Imam Mirza Makhdum (wafat 995 H).
i.        Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Sebelas Hijriyah. Al-Imam Ar-Ramli (wafat 1004 H), Sayid Husin Ahmad Baraqbah Al-Jambi (wafat 1035 H), Al-Imam Ar-Raniri, Syeikh Nuruddin Muhammad Ibnu 'Ali Ibnu Hasanji Ibnu Muhammad Hamid Ar-Raniri Al-Quraisyi (wafat 1068 H), Al-Imam Syamsuddin As-Syaubari, Syamsuddin Al-Khatib Muhammad Ahmad Asy-Syaubari, Al-Mishri (wafat 1069 H), Al-Imam Ahmad Salamah Al-Qalyubi (wafat 1069 H), Al-Imam Syihabuddin Al-Qaliyubi, Syihabuddin Ahmad bin Ahmad bin Salamah Al-Qaliyubi Al-Mishri Asy-Syafi'i (wafat 1070 H), Al-Imam ‘Abdul Birri Al-Ajhuri, Abdul Birri bin Abdillah bin Muhammad bin 'Ali bin Yusuf Al-Ajhuri Al-Mishri (wafat 1070 H), Al-Imam Al-'Urdhi, Abul Wala' Muhammad bin ‘Umar bin ‘Abdil Wahab bin Ibrahim bin Mahanud Al-'Urdhi Asy-Syafi'i (wafat 1071 H), Al-Imam Ibnu Jamal Al-Makki, 'Ali bin Abi Bakar bin An-Nuruddin bin Abi Bakar bin ‘Umar bin Ahmad bin ‘Abdurrahman bin Muhammad (wafat 1072 H), Al-Imam Al-Qinai, Abdul Jawad bin Syu'ib bin Ahmad bin 'Ubbad bin Syu'ib Al-Qinai Al-Mishri Asy-Syafi'i (wafat 1073 H), Al-Imam Ibrahim Al-Marhumi, Syeikh Ibrahim Ibnu 'Atha bin 'Ali bin Muhammad Asy-Syafi'i Al-Marhumi (wafat 1073 H), Al-Imam Muhammad al-Bathini, Muhammad bin Yahya bin Ahmad bin 'Ali bin Muhammad Al-Khiyar Ad-Dibasyaqi Asy-Syafi'i (wafat 1075 H),  Al-Imam Muhammad Al-Kurani, Abu Thaher Muhammad bin Ibrahim bin Hasan bin Syihabuddin Al-Kurdi (wafat 1078 H), Al-Imam Ibrahim Al-Maimuni, Ibrahim bin Muhammad bin Isa Ash-Sha'idi Al-Mishri Asy-Syafi'i Matamni Ma'muni (wafat 1079 H), Al-Imam ‘Abdul Qadir Ash-Shafuri (wafat 1081 H), Al-Imam Ibnu Jam'an, Ibrahim bin ‘Abdillah bin Ibrahim bin Abil Qasim bin Ibrahim bin Jam'an Az-Zabidi Al-Yamani Asy-Syafi'i (wafat 1083 H), Al-Imam Ibrahim Al-Khiyari, (wafat 1083 H),  Al-Imam Al-Kurdi (wafat 1084 H),  Al-Imam 'Al Al-Ayyubi (wafat 1086 H), Al-Imam Muhammad Al-Bakri (wafat 1087 H), Al-Imam ‘Abdul Rauf Al-Fanshuri, Aminuddin Abdul Rauf bin ‘Ali Al-Jawi Tsummal Fansuri As-Singkili (wafat 1094 H).
j.        Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Dua Belas Hijriyah. Haji Ishaq bin Haji Karim Al-Jambi (wafat 1112 H), Al-Imam ‘Abdullah bin ‘Alawi Al-Haddad, Al-‘Arif Billah Syeikh Al-Islam Quthb Ad-Da'wah Wa Al-Irsyad As-Sayyid Al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad Al-Haddad (wafat 1132 H), Al-Imam Muhammad Al-Kurani, Abu Thahir Muhammad bin Ibrahim bin Hasan bin Syihabuddin Al-Kurdi (wafat 1145 H), Al-Imam Al-'Ajaluni, Muhammad bin Khalil bin Abdul Gani al 'Ajaluni as Syafi'i (wafat 1148 H), Al-Imam Hasan Al-Bani, Hasan bin Musa Al-Bani Al-Kurdi (wafat 1148 H), Al-Imam As-Safar Jalani, ‘Abdurrahman bin ‘Umar bin Ibrahim As-Safar Jalani Ad-Dimsyaqi (wafat 1150 H), Al-Imam Ad-Diri, Abul'Abbas Al-Mishri Ahmad bin ‘Umar Ad-Diri (wafat 1151 H), Al-Imam As-Suwaidi, Ahmad bin Abdillah bin Husein bin Mar'a as Suwaidi al Bagdadi as Syafi'i (wafat 1143 H), Al-Imam Zainuddin Ad-Dirbi, Zainuddin Abul Barakat, Musthafa bin Muhammad bin Al-Quhiri Asy-Syafi'i (wafat 1155 H), Al-Imam Al-Busthami, Ahmad bin Amin Al-Busthami (wafat 1157 H), Al-Imam ‘Athaullah Al-Azhari, 'Athaullah bin Ahmad bin 'Athaillah Al-Azhari Al-Mishri Asy-Syafi'i (wafat 1161 H), Syeikh Sayyid Ja’far Al-Barzanji, Sayyid Ja‘far bin Hasan bin ‘Abdul Karim bin Muhammad bin Rasul Al-Barzanji (wafat 1184 H).
k.      Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Tiga Belas Hijriyah. Al-Imam Al-Yamani, Abdullah bin Sulaiman Al-Yamani (wafat 1201 H), Al-Imam Syeikh Abdush Shamad Al-Falambani, Sayyid ‘Abdush Shamad bin ‘Abdurrahman Al-Jawi Al-Palimbani bin Syeikh ‘Abdul Jalil bin Syeikh ‘Abdul Wahhab bin Syeikh Ahmad Al-Mahdani (wafat 1203 H), Al-Imam Al-’Allamah Syeikh Sulaiman Al-Jumal, Al-‘Allamah asy-Syeikh Sulaiman al-Jamal (wafat 1204 H), Al-Imam Ahmad Al-Khalifi, Ahmad bin Muhammad Al-Kurdi Asy-Syaharuzi Al-Baithusyi (wafat 1209 H), Al-Imam Al-Baithusyi, ‘Abdullah bin Muhammad Al-Kurdi Asy-Syaharuzi Al-Baithusyi (wafat 1211 H), Al-Imam At-Takriti, ‘Abdullah bin 'Ali bin Rifa'i bin Muhammad ‘Ubaid bin 'Ali bin Al-Banna' At-Tikriti Al-Baghdadi (wafat 1211 H), Al-Imam Ibnu Jauhari, Muhammad bin Ahmad bin Hasan bin ‘Abdil Karim Al-Khalidi Al-Mishri Asy-Syafi'i (wafat 1215 H), Al-Imam Ad-Damanhuri, Ahmad bin Muhammad bin Musthafa Ad-Damanhuri Al-Mishri Asy-Syafi'i (wafat 1221 H), Al-Imam Al-Bujairami Al-Mishri, Al-Bujairami Al-Mishri, Syeikh Sulaiman Al-Bujairimi, Sulaiman bin Umar bin Muhammad (wafat 1221 H), Al-Imam Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Maulana Muhammad Arsyad Al-Banjari bin ‘Abdullah bin Tuan Penghulu Abu Bakar bin Sultan Abdurrasyid Mindanao bin ‘Abdullah bin Abu Bakar Al-Hindi bin Ahmad Ash-Shalaibiyyah bin Husein bin ‘Abdullah bin Syeikh bin ‘Abdullah Al-‘Idrus Al-Akbar (datuk seluruh keluarga Al-‘Aidrus) bin Abu Bakar As-Sakran bin ‘Abdurrahman As-Saqaf bin Muhammad Maula Dawilah bin ‘Ali Maula Ad-Dark bin ‘Alwi Al-Ghoyyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam bin ‘Ali Faqih Nuruddin bin Muhammad Shahib Mirbath bin ‘Ali Khaliqul Qassam bin ‘Alwi bin Muhammad Maula Shama’ah bin ‘Alawi Abi Sadah bin ‘Ubaidillah bin Imam Ahmad Al-Muhajir bin Imam ‘Isa Ar-Rumi bin Al Imam Muhammad An-Naqib bin Al-Imam ‘Ali ‘Uraidhy bin Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam ‘Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Sayyidina Husein bin Al-Imam Amirul Mu’minin ‘Ali Karamallah wajhah wa Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Saw. (wafat 1227 H), Al-Imam Asy-Syarqawi (wafat 1227 H), Kemas Haji Muhammad Zein bin Kemas Haji Abd Al-Rauf Al-Jambi Al-Syafi’i Al-Asya’ari Al-Naqsyabandi (wafat 1230 H), Al-Imam Syeikh Asy-Syanwani (wafat 1233 H), Al-Imam Syeikh Daud ‘Abdullah Al-Fathani, Syeikh Wan Daud bin Syeikh Wan ‘Abdullah bin Syeikh Wan Idris Bahjah Ad-Din Al-‘Arif Ar-Rabbani Al-Fathani (wafat 1265 H), Pangeran Penghulu Noto Agomo Magatsari Al-Jambi (wafat 1268 H), Al-Imam Al-Bajuri, Syeikh Ibrahim Al-Bajuri, Burhanuddin Ibrahim Al-Bajuri bin Syeikh Muhammad Al-Jizawi bin Ahmad (wafat 1276 H).
l.        Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Empat Belas Hijriyah. Syeikh Al-Bakri Syatha Ad-Dimyathi, (wafat 1302 H), Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Mufti Makkah, al-Imam Al-Ajal Bahrul Akmal Faridu ‘Ashrihi wa Aawaanihi Syeikhul 'Ilmi wa Haamilu liwaaihi Hafidzu Haditsin Nabi wa Kawakibu Samaihi Ka’batul Muriidin wa Murabbis Saalikiin Asy-Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan (wafat 1304 H), Al-Qadhi Abd al-Ghani bin Haji Abd Al-Wahhab Al-Jambi (wafat 1306 H), Sayyid Bakri bin Muhammad Zainul ‘Abidin Syatha Ad-Dimyathi Al Makki Asy-Syafi’i (Wafat 1310 H), Syeikh Abd Al-Majid bin Haji Muhammad Yusuf Keramat Masyayikhul Ulama Al-Jambi (wafat 1311 H), Syeikh An-Nawawi Al-Bantani Al-Jawi, Syeikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani Sayyid Ulama Al-Hijaz Al-Imam Al-Muhaqqiq wa Al-Fahhamah Al-Mudaqqiq A’yan Ulama Al-Qarn Al-Ram Asyar li Al-Hijrah Imam Ulama’ Al-Haramain (wafat 1316 H), Syeikh Muhammad Shaleh Darat bin Umar As-Samarani (1321 H), Syeikh Wan Ali Kutan, Syeikh Wan Ali bin Wan Abdur Rahman Kutan Al-Kalantani, Wan Ali bin Haji Abdul Rahman (wafat 1331 H), Syeikh Zainal Abidin bin Muhammad Al-Fathani, Syeikh Zainal Abidin bin Muhammad Al-Fathani, Syeikh Zainal Abidin bin Muhammad Dahhan bin Syeikh Wan Syamsuddin bin Wan Syeikh Jaafar bin Syeikh Wan Husein bin Ali (wafat 1331 H), Syeikh Utsman Betawi, Said Utsman bin Abdullah bin Aqil bin Umar bin Yahya Al-Alawi Habib Utsman Mufti Batawi (wafat 1333 H), Syeikh Ahmad Khatib, Al-‘Allamah Asy-Syeikhul Islami Ahmad Khatib Rahimahullah bin ‘Abdul Lathif bin ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz Al-Khathib Al-Minangkabawi Al-Jawi Al-Makki Asy-Syafi’i Al-Atsari rahimahullah (wafat 1334 H), Syeikh Utsman Senik, Tuan Guru Haji Utsman bin Haji Senik bin Haji Ibrahim bin Haji Salim Al-Buqis (wafat 1336 H), Syeikh Usman Al-Jambi berasal dari Serawak (wafat 1337 H), Al-’Allamah Az-Zuhri Al-Ghamrawi (wafat 1337 H), Syeikh Utsman As-Saraqawi (wafat 1339 H), Syeikh Muhammad Sa’ad, Syeikh Saad Mungka, Syeikh Muhammad Saad Al-Khalidi Mungka bin Muhammad Tanta (wafat 1339 H), KH. Ibrahim bin Syeikh Abdul Majid Al-Jambi, KH. Ibrahim bin Syeikh Abdul Majid Al-Jambi bin Syeikh Abdul Majid Al-Jambi bin Syeikh Muhammad Yusuf bin H. 'Abid bin Datuk Jantan Seri Penghulu (wafat 1340 H), Syeikh Sayid Yamani Al-Jambi dari Mekkah (wafat 1342 H), KH. Ibrahim bin Haji Ahmad Majid Al-Jambi (wafat 1342 H), Syeikh Muhammad Al-Bukhari Al-Jambi dari Mekkah (wafat 1343 H), Syeikh Tengku Muhammad Zuhdi bin Tengku Abdurrahman Al-Jambi dari Malaysia (wafat 1343 H), Sayid Abdullah Dahlan Al-Jmbi dari Mekkah (wafat 1343 H), Syeikh Muhammad Ali Maliki dari Mekkah (wafat 1344 H), Syeikh Muhammad Khalil Al-Maduri Bangkalan, Syeikhona Kholil Al-'Alim Al-'Allamah Asy-Syeikh Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Al-Bangkalani Al-Maduri Al-Jawi Asy-Syafi'i (wafat1344 H), Syeikh Said Abdullah bin Said Muhammad Shalih bin Said Abdur Rahman Az-Zawawi Mufti Syafi’iyah Al-Makki (wafat 1343 H), Syeikh Muhammad Sa’id Al-Linggi, Syeikh Muhammad Said Linggi bin Haji Jamaluddin (wafat 1345 H), Syeikh Saleh Yamani Al-Jambi dari Mekkah (wafat 1349 H), Syeikh Hasan Yamani Al-Jambi dari Mekkah (wafat 1349 H), Syeikh Muhammad Al-Ahdali Al-Jambi dari Mekkah (wafat 1349 H), Syeikh Yusuf Bin Isma’il Al-Nabhani (wafat 1350 H), Syeikh Muhammad Shaleh Al-Minankabawi, Syeikh Muhammad Saleh Al-Minankabawi bin Abdullah Muhammad Thaiyib Syeikh al-Islam Perak Darul Redzuan (w.1351 H), Syeikh Khatib 'Ali, Syeikh Khatib Ali Padang Khatib Muhammad Ali bin Abdul Muthalib (wafat 1353 H), Syeikh Wan Sulaiman (wafat 1354 H), Syeikh Hasan Ma’sum (wafat 1355 H), Syeikh Abu Bakar Muar (wafat 1357 H), Syeikh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari, Tuan Guru Sapat, Indragiri Hilir, Syeikh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banjari Mufti Indragiri (wafat 1358 H), Syeikh Abdul Latif At-Tanbi (wafat 1358 H), Imam Ya’qub al-Kalantani (wafat 1360 H), Syeikh Muhammad Jamil Jaho, Syeikh Muhammad Jamil Jaho bin Datuk Garang Qadhi Tambangan (wafat 1360 H), Syeikh Muhammad Shaleh Kedah, (wafat antara 1367 H), Syeikh Hasyim Asy’ari, Hadhratusy Syeikh Kyai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari bin Kyai Asy'ari bin Kyai Utsman (wafat 1367 H), Syeikh Abdul Mubin Al-Jarimi Al-Fathani (wafat 1367 H), Syeikh Abdul Wahid, Abdul Wahid Ash-Shalihi Syeikh Abdul Wahid Ash-Shalihi Syeikh Abdul Wahid Tabek Gadang Baliau Tobek Godang bin Syeikh Muhammad Shalih Padang Kandis (wafat 1369 H), Syeikh Muhammad Fadhil Banten, Syeikh Fadhil Banten atau Kiyai Haji Fadhil bin Haji Abu Bakar Al-Banten (wafat 1369 H), Syeikh Mustafa Husein, Syeikh Musthafa Husein Al-Mandili Syeikh Purba Na Tobang Muhammad Yatim bin H. Husein (wafat 1370 H), Syeikh Abbas Qadi (wafat 1370 H), Syeikh Ihsan Dahlan Al-Jampesi, Syeikh Ihsan Jampes atau Syeikh Ihsan bin Muhammad Dahlan Al-Janfasi Al-Kadiri (wafat 1371 H), Syeikh Tahir Jalaluddin Al-Azhari, Syeikh Muhammad Tahir Jalaluddin bin Syeikh Muhammad Al-Falaki Al-Azhari (wafat 1376 H), Syeikh Tengku Mahmud Az-Zuhdi (wafat 1376 H), Syeikh Ismail Al-Asyi, Syeikh Ismail bin Abdul Muthalib Al-Asyi (Kairo, 1377 H sudah tiada), Dimyathi Syafi'ie, Kyai Haji Dimyathi Syafi'i Thobiri bin Kyai Syafi'i bin Kiai Maksum bin Kiyai Istad bin Kiyai Hasan Mubarak bin Kiyai Ageng Minak bin Kiyai Ageng Kalimundu bin Kiyai Jangkung bin Kiyai Fathullah bin Sunan Gunung Jati (wafat 1378 H), Syeikh Abdullah Fahim, Abdullah Fahim, Tuan Guru Haji Abdullah II bin Haji Ibrahim Ahmad bin Haji Abdullah I (wafat 1380 H), Syeikh Muda Wali, Muhammad Muda Wali, Syeikh Muhammad Muda Waly Al-Khalidy bin Syeikh Muhammad Salim bin Malin Palito (wafat 1380 H), Syeikh Abdul Qadir bin Abdul Mutalib Al-Mandili, Syeikh ‘Abdul Qadir bin ‘Abdul Muththalib bin Hassan Al-Andunisi Al-Mandili Al-Makki Asy-Syafi’i (wafat 1385 H), Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi, Habib Ali Kwitang, Al-Habib Ali bin Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi (wafat 1388 H), Muhammad Mahfudz At-Tarmasi, Al-Imam, Al-'Allamah, Al-Faqih, Al-Ushuli, Al-Muhaddits, Al-Muqri` Muhammad Mahfudz bin Abdullah bin Abdul Mannan At-Tarmasi, al-Jawi, Al-Makki, Asy-Syafi'i (Wafat 1338 H), Habib Salim bin Djindan, Al-Habib Salim bin Ahmad bin Husain bin Saleh bin Abdullah bin Jindan bin Abdullah bin Umar bin Abdullah bin Syeikhan bin Asy Syeikh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurahman bin Abdullah bin Asy-Syeikh Abdurahman As-Seggaf bin Muhammad Maula Ad-Dawilah bin Ali Maula Ad-Dark bin Alwi Al-Ghuyyur bin Al-Faqih Al-Muqoddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala' Qosam bin Alwi bin Muhammad Shahib Shawma'ah bin Alwi bin Ubaidillah bin Al-Muhajir Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-'Uraidhi bin Ja'far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib, Al Husain Putra As-Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Aalihi Wa Shohbihi Wa Sallam (wafat 1389 H), Sulaiman Ar-Rasuli, Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli Al-Minangkabawi (wafat 1390 H), K.H. Abdul Qadir bin H. Ibrahim bin Haji Ahmad Majid Al-Jambi (wafat 1390 H), Syeikh Abdurrahman Al-Kalantani, Tuan Guru Haji Abdur Rahman bin Husein Al-Kalantani (wafat 1391 H), Abdul Wahab Hasbullah, Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah bin KH. Hasbullah Said (wafat 1391 H), Teungku Haji Hasan Krueng Kale, Guru Syeikh Muda Wali (wafat 1392 ), Al-Habib Ali bin Husein Al-Attas, Al-Habib Ali bin Husein Al-Attas Al-Habib Ali Bungur Al-Habib Ali Cikini Al-Habib Ali bin Husein bin Muhammad bin Husein bin Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husein bin Al-Imam Al-Qutub Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas bin Agil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Mauladawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghuyyur bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam bin Ali bin Muhammmad Sahib Mirbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin ‘Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-‘Uraidhi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Baqir bin Ali Zaenal Abidin bin Husein bin Ali bin Ali Thalib suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam (wafat 1396 H), Syeikh Hassan Habannakah al-Maydani, Syeikh Hassan bin Marzuq bin Arabi bin Ghunaim Habannakah al-Maydani (wafat 1398 H), Syeikh Arif al-Syam Al-Jambi dari Syam (wafat ?), Syeikh Muhammad Syafi’i Bafadhal Al-Jambi (wafat ?), Sayyid Alwi al-Baithi al-Musawa Al-Jambi (wafat ?), Tuan Guru KH. Abdurrahman Bin H. Bakri Sungai Pinang Kuala Enok (wafat 1395).
m.    Ulama Madzhab Asy-Syafi’i Kurun Ke-Lima Belas Hijriyah. KH. Sirajuddin ‘Abbas (wafat 1400 H), Syeikh Muhammad Idris al-Marbawi (wafat 1409 H), Mufti Haji Ismail Omar (wafat 1413 H), Syeikh Syamsuddin (wafat 1418 H), KH. Hasby Idris bin Idris (wafat 1425 H) Wonosobo, K.H.M. Syafi’i Hadzami (wafat 1427 H), Syeikh Muhammad Fuad al-Maliki, Syeikh Nuh ‘Ali Salman al-Qudah (wafat 1432 H), KH. Bustani Qadri, Tembilahan Indragiri Hilir (1424 H), Syeikh Ahmad Sahl al-Hajini, Syeikh Mushthafa Al-Khin, Syeikh Mushthafa Al-Bugha, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

9.      Kitab Fiqih Berpengaruh Madzhab Asy-Syafi’i.
Al-Umm karya Imam Syafi'i Al-Risalah (Ushul Fiqh) oleh Imam Syafi'i, Minhajut Talibin oleh Imam Nawawi, Raudhah at-Talibin wa Umdatul Muftin oleh Imam Nawawi, Al-Majmu’ oleh Imam Nawawi, Matan Taqrib oleh Abu Syuja’, Al-Iqna' oleh Muhammad Al Syarbini Al Khatib, Tuhfatul Muhtaj bi Syarhil Minhaj oleh Ibnu Hajar Al-Haithami, Mughni al-Muhtaj ila Ma’rifati Ma'ani Alfadzil Minhaj oleh Al-Khatib As-Syarbini, Al-Wasit oleh Imam Ghazali, Manhaj at-Tullab oleh Zakaria Al-Anshari Abu Yahya, Al-Hawi al-Kabir oleh Al-Mawardi, Kifayatul Akhyar oleh Taqiuddin Abu Bakr bin Muhammad Al-Husaini Al-Hishni, Mukhtashar al-Muzani oleh Al-Muzani, At-Tahdzib, Al-Fatawa oleh Imam Al-Baghawi, As-Syarhul Kabir (Fathul Aziz) oleh Imam Rafi'i, Al-Muqaddimah Al-Hadramiyah oleh Abdullah Bafadhal Al-Hadrami, Al-Manhajul Qawim Syarh Masa'il at-Taklim (Syarh Al-Muqaddimah Al-Hadramiyah) oleh Ibnu Hajar Al-Haitami, dan ‘Umdatul Masalik wa Iddatun Nasik oleh Abu Syihab Al-Mishri.


فَهْرَسُ اْلاٰيَاتِ عِنْدَ الصَّلَوَاتِ اْلخَمْسِ فِى اْلأُسْبُوْع

DAFTAR AYAT UNTUK SHALAT LIMA WAKTU DALAM SEMINGGU
1.    Ahad
1)   Maghrib,            rakaat pertama QS. 105 Al Fiil,                           kedua QS. 106. Quraisy
2)   Isya,                 rakaat pertama QS. 094. Alam Nasyrah,               kedua QS. 097. Al Qadr
3)   Shubuh,            rakaat pertama QS. 086. Ath Thaariq,                  kedua QS. 095. At Tiin
4)   Zhuhur,             rakaat pertama QS. 106. Quraisy,                       kedua QS. 107. Al Maa’uun
5)   Ashar,               rakaat pertama QS. 102. At Takaatsur,                 kedua QS. 103. Al ‘Ashr
2.    Senin
1)   Maghrib,            rakaat pertama QS. 107. Al Maa’uun,                   kedua QS. 108. Al Kautsar
2)   Isya,                 rakaat pertama QS. 095. At Tiin,                         kedua QS. 097. Al Qadr
3)   Shubuh,            rakaat pertama QS. 091. Asy Syans,                     kedua QS. 092. Al Lail
4)   Zhuhur,             rakaat pertama QS. 107. Al Maa’uun,                   kedua QS. 108. Al Kautsar
5)   Ashar,               rakaat pertama QS. 113. Al Falaq,                       kedua QS. 114. An Naas
3.    Selasa
1)   Maghrib,            rakaat pertama QS. 109. Al Kaafiruun,                  kedua QS. 112. Al Ikhlaash
2)   Isya,                 rakaat pertama QS. 101. Al Qaari’ah,                    kedua QS. 102. At Takaatsur
3)   Shubuh,            rakaat pertama QS. 089. Al Fajr,                         kedua QS. 090. Al Balad
4)   Zhuhur,             rakaat pertama QS. 109. Al Kaafiruun,                 kedua QS. 110. An Nashr
5)   Ashar,               rakaat pertama QS. 106. Quraisy,                       kedua QS. 107. Al Maa’uun
4.    Rabu
1)   Maghrib,            rakaat pertama QS. 113. Al Falaq,                       kedua QS. 114. An Naas
2)   Isya,                 rakaat pertama QS. 104. Al Humazah,                  kedua QS.105. Al Fiil
3)   Shubuh,            rakaat pertama QS. 093. Adh Dhuhaa,                 kedua QS. 094. Alam Nasyrah
4)   Zhuhur,             rakaat pertama QS. 104. Al Humazah,                  kedua QS.105. Al Fiil
5)   Ashar,               rakaat pertama QS. 094. Alam Nasyrah,                kedua QS. 097. Al Qadr
5.    Kamis
1)   Maghrib,            rakaat pertama QS. 107. Al Maa’uun,                   kedua QS. 108. Al Kautsar
2)   Isya,                 rakaat pertama QS. 093. Adh Dhuhaa,                 kedua QS. 094. Alam Nasyrah
3)   Shubuh,            rakaat pertama QS. 098. Al Bayyinah,                   kedua QS. 100. Al ‘Aadiyaat
4)   Zhuhur,             rakaat pertama QS. 107. Al Maa’uun,                  kedua 108. Al Kautsar
5)   Ashar,               rakaat pertama QS. 104. Al Humazah,                  kedua QS.105. Al Fiil
6.    Jum’at
1)   Maghrib,            rakaat pertama QS. 109. Al Kaafiruun,                  kedua QS. 112. Al Ikhlaash
2)       Isya,                 rakaat pertama QS. 064. At Taghaabun,                kedua QS. 063. Al Munaafiquun
3)   Shubuh,            rakaat pertama QS. 032. As Sajdah,                     kedua QS. 076. Al Insaan
4)   Zhuhur,             rakaat pertama QS. 087. Al A’laa,                        kedua QS. 088. Al Ghaasyiyah
5)   Ashar,               rakaat pertama QS. 107. Al Maa’uun,                   kedua QS. 108. Al Kautsar
7.    Sabtu
1)   Maghrib,            rakaat pertama QS. 113. Al Falaq,                       kedua QS. 114. An Naas
2)   Isya,                 rakaat pertama QS. 093. Adh Dhuhaa,                 kedua QS. 094. Alam Nasyrah
3)   Shubuh,            rakaat pertama QS. 092. Al Lail,                          kedua QS. 093. Adh Dhuhaa
4)   Zhuhur,             rakaat pertama QS. 100. Al ‘Aadiyaat,                  kedua QS. 101. Al Qaari’ah
5)   Ashar,               rakaat pertama QS. 102. At Takaatsur,                  kedua QS. 103. Al ‘Ashr

Sumber: Tatsbiitul Fu’aad, Ghaayatul Muraad, dan al-Qashdu oleh Al-Habib Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad, Ditashih oleh Al-Habib Ali bin Isa bin Abdul Qader Al-Haddad; cucunda dari Al-Habib Abdullah Al-Haddad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar